SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Timnas Indonesia harus puas imbang 0-0 dengan Tanzania dalam laga training match. Pelatih timnas Shin Tae-yong sudah kumpulkan catatan untuk perbaikan.
Laga di Stadion Madya, Jakarta, Minggu (2/6/2024) ini digelar sebagai persiapan untuk menyambut Babak Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Garuda akan menghadapi dua laga penting menghadapi Irak dan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 6 dan 11 Juni.
Dua laga ini penting buat Timnas Indonesia untuk lolos ke babak ketiga. Ernando Ari Cs perlu tiga poin tambahan untuk mengamankan kelolosan, sekaligus mendapatkan tiket otomatis ke Piala Asia 2027.
Laga uji coba melawan Tanzania pun dijadikan kesempatan mengukur kesiapan Timnas Indonesia. Berbagai kekurangan bisa dilihat untuk menyiapkan tim siap tempur melawan Irak dan Filipina.
“Memang seperti apa yang dibicarakan sebelumnya, hasil tidak begitu penting. Saya hanya ingin melihat keseluruhan kondisi pemain, fisik, dan juga lainnya,” kata Shin Tae-yong seusai laga.
“Saya juga akan mengevaluasi performa para pemain di laga tadi, termasuk soal sentuhan bola yang kurang dan komunikasi juga,” ujarnya menambahkan.
Pelatih asal Korea Selatan itu sudah mengumpulkan catatan terkait timnas. Ia akan menyiapkan periodisasi latihan yang pas untuk membuat tim dalam kondisi terbaik.
“Memang para pemain merasakan capek ya dan performa pertandingan juga masih kurang, tetapi dengan selesai laga ini pastinya akan meningkat cepat dan baik,” tuturnya.
“Apalagi besok istirahat seharian, dan tanggal 4 dan 5 itu baru masuk periode conditioning dan saya akan mempersiapkan tim lebih baik.” ucapnya.
Gelandang timnas Indonesia, Marselino Ferdinan mengatakan bahwa hasil imbang 0-0 melawan Tanzania untuk mengembalikan kebugaran dan kondisi fisik jelang laga Irak (6/6) dan Filipina (11/6) mendatang.
Laga training match Indonesia versus Tanzania dihelat di Stadion Madya, Jakarta, Minggu (2/6). Pada laga ini, pelatih Shin Tae-yong hampir memainkan seluruh pemainnya, termasuk pemain debutan Malik Risaldi.
Indonesia mendominasi pada pertandingan ini, namun sejumlah peluang yang didapat Indonesia tidak dapat menghasilkan gol. “Memang pemain ada yang baru beres liganya, ada yang sudah stop lama karena musim selesai. Kami sebenarnya tidak banyak berubah di tim, soal komunikasi antar pemain, sedang kami coba benahi, karena setiap pemain pasti beda-beda karena dari klub beda-beda, apalagi di klub dan timnas juga berbeda,” kata Marselino.
“Saya banyak ambil pelajaran dan pengalaman di Piala Asia U-23 kemarin, kita berubah secara keseluruhan, secara tim, apalagi kami membawa permainan dari U-23 ke senior, dan semua berjalan seimbang dan baik,” tambahnya.
Setelah laga ini, Marselino focus untuk pertandingan melawan Irak dan Filipina. Apalagi dua laga tersebut bermain di kandang sendiri yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. “Kita siap lawan Irak dan Filipina. Kita tidak lihat apa pun, kita harus memenangi semua laga sisa, kondisi pemain saya tegaskan siap untuk menghadapi laga selanjutnya,” tukas pemain yang bermain di KMKZ Dainze, Belgia tersebut.
Di sisi lain, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menilai kualitas para pemain pelapis timnas Indonesia semakin baik. Hal itu diungkapkan seusai Indonesia bermain imbang, 0-0 melawan Tanzania di laga training match yang berlangsung di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (2/6).
“Di laga uji coba tadi, semua pemain kita turun dan kita lihat kualitasnya mulai merata karena serangan ke Tanzania tidak kendur di babak kedua. Ini yang saya inginkan agar kita punya dua kali sebelas timnas senior yang benar-benar kuat,” ujar Erick seusai laga yang disaksikan 5831 penonton tersebut.
Oleh karena itu, Erick tidak terlalu mempersoalkan hasil imbang yang diraih skuad Garuda jelang dua laga terakhir babak kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran kedua zona Asia. Timnas akan menghadapi Irak pada 6 Juni dan lima hari kemudian, 11 Juni giliran Filipina akan menjadi lawan terakhir Asnawi Mangkualam dkk.
“Target utama adalah meraih tiga poin di dua laga terakhir itu sehingga kita bisa lolos ke babak ketiga bersama 17 negara Asia lainnya untuk berebut tiket Piala Dunia. Imbang lawan Tanzania saya ibaratkan masa adaptasi lagi bagi pemain untuk makin kompak,” lanjut Erick. (dm)
Diskusi tentang ini post