SATELITNEWS,COM, JAKARTA—Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) sejak akhir tahun 2023 memulai inovasi penggunaan fasilitas Coursera sebagai platform pembelajaran daring terkemuka dan skala internasional.
Inisiatif ini merupakan upaya universitas untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan pengalaman belajar yang lebih luas serta mendalam bagi mahasiswa.
Salah satu fakultas yang secara intensif dan mendorong mahasiswanya dalam memanfaatkan Coursera adalah Fakultas Hukum (FH) UAJ.
Pada periode Februari hingga April 2024, terdapat 177 mahasiswa angkatan 2021 dan 2022 FH UAJ berhasil menyelesaikan 1-5 kursus di Coursera dengan total 380 sertifikat yang telah diperoleh.
Tidak hanya itu, semua mahasiswa angkatan 2023 juga telah didaftarkan untuk mengikuti Coursera guna memperluas manfaat pembelajaran daring tersebut bagi mahasiswa UAJ.
Di Fakultas Hukum UAJ, Coursera telah menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikannya sejak tahun 2022. Awalnya platform ini hanya digunakan oleh 32 mahasiswa dan 4 dosen. Namun kini Coursera telah diakses oleh ratusan mahasiswa dari berbagai angkatan.
Salah satu mahasiswa, Fanuel Clay Andy Montong dari angkatan 2021 membagikan pengalamannya dengan Coursera. Ia menemukan kemudahan dalam mengaktifkan akun dan mendapatkan dukungan dari Prodi dan LIPP. Meskipun mengalami beberapa kesulitan dalam memahami materi, ia berhasil menyelesaikan tiga kursus dalam waktu satu minggu, berkat kemudahan akses dan bantuan dari rekan-rekannya.
“Saya setuju Coursera tetap digunakan agar materi yang kami dapatkan terus di-update dan kami pun bisa menggunakan sertifikat yang diperoleh setelah mengerjakan Coursera untuk menunjukkan kompetensi yang sudah kami dapatkan,” ujar Fanuel dalam keterangan resmi yang diterima Satelit News.
Tamia Santia, mahasiswi angkatan 2022, telah menggunakan Coursera sejak tahun sebelumnya. Menurut Tamia, Coursera memberikan manfaat yang besar bagi peluang karir di masa depan, dengan menyediakan sertifikat untuk setiap kursus yang diselesaikan. Namun, Tamia juga menggarisbawahi adanya batasan nilai yang kadang-kadang menguras waktu, meskipun hal ini juga mendorongnya untuk lebih teliti dalam menjawab soal.
“Coursera memberikan banyak manfaat untuk saya dan membuat saya berpikir lebih luas ketika menjawab soal yang diberikan. Saya mendapat waktu yang cukup untuk berpikir lebih panjang dan kritis ketika menjawab soal yang diberikan. Coursera juga memiliki fleksibilitas karena dilakukan secara online sehingga dapat digunakan untuk belajar kapan saja dan dimana saja,” tutur Tamia.
Manfaat Coursera juga dirasakan oleh dosen, yang dapat memperkaya literasi dan keilmuan mereka melalui akses ke kursus-kursus dari berbagai institusi terkemuka di dunia. Dengan demikian, Coursera tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mahasiswa, tetapi juga mendukung pengembangan akademik dan profesional dosen. (gatot)
Diskusi tentang ini post