SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Tumpukan sampah di kawasan Teluk Labuan, Kabupaten Pandeglang, kembali dibersihkan. Karena, persoalan tersebut tak kunjung terselesaikan.
Kegiatan tersebut dibarengi dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024, di kawasan Teluk Batako, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.
Bupati Pandeglang Irna Narulita menyatakan, pihaknya sudah melakukan pembahasan dan memberikan pemahaman kepada warga Labuan mengenai persoalan sampah. Akan tetapi, hingga saat ini masih ada tumpukan sampah di Labuan.
“Labuan masyarakatnya sangat padat, juga daerah rawan bencana. Jadi masyarakat kami sudah diedukasi mengenai hidup sehat, tetapi mengenai sampah memang berbeda,” kata Irna, Jumat (7/6/2024).
Dia mengaku, ada beberapa hal yang menyebabkan tumpukan sampah di Taluk Labuan, diantaranya karena banyak yang membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, para Kepala Desa (Kades) harus bisa mengawasi masyarakatnya.
“Memang sampah ini, berangkat dari tsunami, laut dan sungai. Nah masyarakat kami yang nakal sudah kami kumpulkan, apabila bermasalah dengan masyarakat Kades lah yang bertanggung jawab,” ujarnya.
“Sekitar 16,5 ton sampah setiap hari numpuk, mudah-mudahan penanganan kolaborasi. Karena, setiap hari kita hanya bisa ngangkut sampah tiga ton, apalagi Taluk ini cekungan, jadi sampah ini terus numpuk,” sambungnya.
Irna juga meminta kepada Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat, agar bisa ikut terlibat dalam menyelesaikan persoalan tumpukan sampah di kawasan Teluk Labuan, agar bisa segera teratasi.
“Kami minta lagi kepada pak Gubernur, agar bisa membantu mengatasi persoalan ini, karena kita baru bisa mengangkut 256 ton sampah selama satu bulan ini, meski ada program masyarakat bebersih, tetapi persoalan sampah ini masih sulit ditangani,” paparnya.
“Kami juga harapkan, adanya penyelesaian pembangunan break water. Agar sampah tidak lagi masuk ke Teluk Labuan, karena persoalan sampah ini bisa menjadi bom waktu bagi anak cucu kita ke depan,” timpalnya.
Direktur Pengendalian Pencemaran Air Kementerian LHK, Tulus Laksono mengatakan, pihaknya menaruh perhatian serius terhadap persoalan sampah di kawasan Teluk Labuan. Salah satu buktinya yaitu, dengan kembali melakukan bersih-bersih sampah di Teluk Labuan.
“Bu menteri mengeluarkan surat edaran kepada semuanya, agar melakukan aksi nyata membersihkan lingkungan, dan ini salah satu aksi nyata kita membersihkan lingkungan khususnya di Labuan, hari Pertama sudah 24 ton sampah terangkut dan dihari kedua sudah 72 ton, sekarang bisa sampai 100 ton,” ujarnya.
“Kami menyambut semangat dari Ibu Bupati, yang berkomitmen untuk membersihkan sampah. Kalau sungainya bersih dari sampah, saya yakin di Teluk ini enggak akan ada sampah lagi, kami juga melakukan aksi penanganan sampah diberbagai wilayah,” sambungnya.
Dia juga mengapresiasi sikap Pemkab Pandeglang, yang mengeluarkan kebijakan pemberian sanksi kepada masyarakat yang masih membuang sampah sembarang, di bantaran sungai maupun kawasan pantai.
“Pandeglang sendiri menerapkan tipiring, bagi masyarakat yang membuang sampah ke sungai. Bahkan termasuk DD, tidak bisa dikelola apabila masih ada masyarakat yang membuang sampah ke sungai,” katanya.
Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, pihaknya akan terus berupaya, agar persoalan sampah dikawasan Teluk Labuan bisa teratasi. Tindakan itu harus dilakukan, agar tidak terjadi kerusakan di kawasan pantai.
“Ini penting, karena dunia membutuhkan kebersihan dan bebas dari sampah, tujuan bersama kita menjaga bumi ini dan itu tanggung jawab kita bersama. Karena, kita banyak memanfaatkan alam, jadi harus seimbang, kita harus bersahabat dengan alam,” tuturnya.
“Kita harus mengumpulkan dan membuang sampah pada tempatnya, agar bisa dikelola dan bisa dimanfaatkan oleh kita, karena bisa bernilai ekonomis dan kita harus dorong dan tingkatkan itu,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post