SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Petugas pemadam kebakaran menjadi ujung tombak dalam menanggulangi bencana khususnya kebakaran. Sumber daya manusia (SDM) dan armada mempunyai peran penting dalam menyelesaikan tugas di lapangan. Mengemban tugas berat sudah menjadi tanggung jawabnya.
Selalu sigap dan siap dalam merespon laporan masyarakat rupanya telah menjadi slogan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tangsel. Dengan budaya berdayakan apa yang ada, memanfaatkan sekuat tenaga menjadi ikhtiar melayani masyarakat.
Kepala Dinas Damkar Tangsel Ahmad Dohiri menyampaikan, jika mengacu dengan Permen 122 tentang standarisasi prasarana Damkar rupanya masih belum memenuhi standar. Akan tetapi, untuk mengatasi itu pihaknya mengoptimalkan yang ada.
“Sebenarnya kalau melihat standardisasi berdasarkan permen 122 tentang standardisasi prasarana damkar, ini tentunya masih kurang, armada damkar, SDM juga masih kurang. Tetapi, kita optimalisasi yang ada,” ujarnya, Kamis (13/6).
Ahmad menuturkan, sampai saat ini pihaknya memiliki total 215 petugas dengan rincian 200 orang terbagi dalam tiga regu pemadam yakni peleton alpa, bravo dan charlie. Lalu 15 sisanya sebagai rescue yang juga terbagi tiga tim.
“200 dibagi tiga shif dengan peleton alpa, bravo dan charlie jadi kurang lebih 70 an per regu. Karena tugas di damkar itu piketnya 24 jam, misal peleton ini hari ini tugas 24 jam, besok peleton selanjutnya 24 jam. Jadi ada istirahat dua hari,” ucapnya.
“Lalu kemudian yang 15 orang tadi itu rescue, rescue juga dibagi tiga regu. Masing-masing regu 5 orang, rescue ini setiap kebakaran mereka pasti ikut karena tugasnya penyelamatan jiwa harta benda. Begitu ada kebakaran dia menyelamatkan jiwa dan harta benda korban kebakaran,” lanjut Ahmad.
Ahmad menerangkan, untuk memenuhi persentase ideal baik SDM dan unit armada damkar, pihaknya masih memerlukan 40 tambahan pegawai dan 5 kendaraan pemadam.
“Untuk standardisasi itu kalau standardisasi dari sarpras itu dari kita memiliki 16 armada dan mobil pendukung storing, ambulans, komando 17 armada kita yang standby. Itu harus ada 19 sampai 20 idealnya, tapi sekarang kondisi kita masih ada 15, berarti kurang sekitar 5 kendaraan yang kita butuhkan,” ungkapnya.
“Tapi kalau dari segi standardisasi SDM satu unit armada damkar berdasarkan permen itu harus diisi oleh 5 sampai 6 orang. 5 kru, 1 danru. Idealnya dari 215 harusnya SDM ideal untuk memenuhi itu kurang lebih 250-an. Jadi masih kurang, kalau kita bicara standar,” imbuh Ahmad. (eko)
Diskusi tentang ini post