SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Nasib nahas dialami Pigar (19), warga Kampung Cinyawana, Desa Cikayas, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang. Pria itu ditemukan tak bernyawa, di Sungai Ciliman setelah tiga hari dilaporkan tenggelam dan menghilang.
Informasi yang berhasil didapat, kejadian itu bermula ketika korban dan rekannya, Edi (19), keluar rumah untuk main pada Selasa (11/6/2024) lalu.
Pigar dilaporkan hilang di jembatan 2 Sungai Ciliman, tepatnya di Pasar Munjul, Kecamatan Munjul. Hal itu diduga, akibat mabuk, karena korban dan rekannya sempat memakan buah kecubung.
Karena mabuk berat, Pigar tidak bisa melanjutkan perjalanan untuk pulang. Edi kemudian mencari bantuan, dan meninggalkannya di jembatan 2 tersebut. Namun ketika kembali, Pigar sudah tidak ada ditempat, meskipun sudah dilakukan pencarian disekitar lokasi.
Kejadian itu, kemudian disampaikan kepada pihak keluarga dan kepada tim pencari seperti, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK), Forum Koordinasi Kampung Siaga Bencana (FK KSB), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Badan Search and Rescue (Basarnas), kepolisian dan pihak terkait lainnya, namun hanya ditemukan pakaian korban.
Ketua Forum KSB Provinsi Banten, Madsira mengatakan, semua pihak terkait dan masyarakat melakukan pencarian terhadap korban, namun tidak ditemukan. Setelah tiga hari, korban baru ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.
“Korban hilang sudah ditemukan, sekitar empat kilometer dari lokasi kejadian. Jadi, mayat ini hanyut empat kilo, ditelusuri bersama teman-teman Basarnas, BPBD, Tagana, dan rekan-rekan yang lainnya,” kata Madsira, Kamis (13/6/2024).
Pria yang akrab disapa Beni ini mengatakan, sebelum tenggelam, korban terlebih dahulu berenang dalam kondisi mabuk. Jenazah korban, kemudian segera dievakuasi dengan menggunakan kantong mayat dan langsung dibawa ke rumah duka.
“Melakukan evakuasi terhadap korban, jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Korban langsung kita bawa ke rumah duka, karena kondisinya sudah tidak lagi bernyawa,” tandasnya.
Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Pencarian Basarnas Banten, Hairoe Amir Abyan mengatakan, selama proses pencarian pihaknya menerjunkan satu unit perahu karet untuk menyisir sepanjang aliran Sungai Ciliman.
Setelah dilakukan penyisiran ke arah yang lebih jauh, korban baru bisa ditemukan.
“Kita temukan dalam kondisi tidak bernyawa, dan langsung kita evakuasi. Selama pencarian, kita sudah menyisir sepanjang Sungai Ciliman, dan baru kita temukan di hari ketiga ini,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post