SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Potensi terjadinya longsor di lima kecamatan, se-Kabupaten Pandeglang tinggi. Hal itu karena, selain wilayah tersebut ada di dataran tinggi atau perbukitan, juga karena terjadinya penggundulan hutan.
Ketua Forum Kampung Siaga Bencana (KSB) Provinsi Banten, Madsira mengakui, ada beberapa wilayah di Pandeglang yang potensi longsornya cukup tinggi, terutama ketika memasuki musim penghujan.
“Diantaranya, Kecamatan Pulosari, Mandalawangi termasuk Cimanuk yang ada di wilayah perbukitan, kemudian Carita dan Labuan sebagian, ini kecamatan yang sudah terbentuk KSB hasil mitigasi rekan KSB di Kecamatan,” kata Madsira, Minggu (23/6/2024).
“Namun tentunya, masih banyak kecamatan lain terutama yang ada di wilayah perbukitan dan pegunungan, juga yang dianggap rawan longsor,” sambungnya.
Selama ini, kata dia, pihaknya kerap mengalami kesulitan dalam penanganan longsor di Kabupaten Pandeglang. Hal itu karena, keterbatasan alat penyelamat dan lokasi bencana yang berada di bibir jurang atau sungai.
“Kesulitan dalam penanganan longsor, biasanya peralatan dan kadang juga akses jalan, juga perlengkapan. Namun sekarang, paling longsor yang rumahnya di bantaran kali dan terutama rumah yang di bibir jurang, kemudian tanah gundul, kurangnya tanaman pepohonan atau tanaman yang bisa mengikat tanah supaya tidak gampang longsor,” ujarnya.
Dia mengaku, pihaknya sudah melakukan upaya untuk mengatasi dan mencegah terjadinya tanah longsor di Pandeglang, diantaranya dengan melakukan penanaman pohon di wilayah rawan tersebut.
“Dulu, KSB Mandalawangi dan Dinsos Provinsi Banten, melakukan gerakan penanaman pohon di area tebing dan jurang yang gundul, sampai sekarang rekan KSB Mandalawangi terus melakukannya. Misalkan ada bibit pohon aren di tempat datar, kemudian di pindahkan ke lokasi yang di anggap tebing, dan itu dilakukan oleh anggota KSB di desanya masing-masing,” pungkasnya.
Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Rian Sutansyah mengatakan, ada sebelas kecamatan yang rawan terjadi banjir dan longsor, yakni Kecamatan Patia, Sobang, Cisata, Panimbang, Sukaresmi, Munjul, Sindangresmi, Cikeusik, Labuan, Pagelaran, dan Kecamatan Picung.
“Sebelas kecamatan itu, berdasarkan data tahun kemarin. Jadi diharapkan tetap waspada, karena longsor bisa terjadi di lokasi yang memang dataran tinggi atau daerah yang mengalami penggundulan. Di Pandeglang, banyak lokasi seperti itu,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post