SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Presiden Joko Widodo atau Jokowi membahas tiga topik saat menerima kunjungan Imam Besar Al Azhar asal Mesir, Ahmed Al Tayeb, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 9 Juli 2024. Indonesia mengharapkan kunjungan ini memberi pesan kuat soal perdamaian dan toleransi
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan topik pertama yang dibahas Jokowi dan Al Tayeb adalah soal kerja sama pendidikan. Retno mengungkapkan, Al Tayeb akan memberikan beasiswa tambahan untuk pelajar Indonesia tahun ini.
“Al-Azhar telah memberikan 200 beasiswa untuk pelajar Indonesia dan beliau mengatakan untuk 2024 berarti tahun ini, Al-Azhar akan menambah jumlah beasiswa yang akan diberikan pada pelajar Indonesia,” kata Retno.
Retno menuturkan, sejauh ini, jumlah pelajar di Al-Azhar mencapai lebih dari 13.000 orang. Angka tersebut sangat besar dibandingkan total mahasiswa lain yang belajar di universitas tersebut.
Ia menyebutkan, Imam Besar Al-Azhar mengaku tidak pernah menerima keluhan dari para pelajar Indonesia. “Yang berarti beliau mengatakan bahwa karakter dari mahasiswa Indonesia adalah baik,” ujar Retno.
Presiden Jokowi dalam pertemuan juga menyampaikan bahwa hubungan antara Indonesia dan Mesir telah terjalin sejak lama. Mesir kerap menjadi tujuan belajar para pelajar Indonesia. Sebanyak 95 persen WNI yang tinggal di Mesir pun merupakan pelajar Indonesia.
Jokowi ingin agar Al-Azhar membangun pusat pengembangan (markaz tathwir) di Indonesia. “Bapak Presiden di dalam pembicaraan juga mendorong pembentukan markaz tathwir Al-Azhar untuk cabang Indonesia,” kata Retno.
Isu kedua yang dibahas oleh Jokowi dan Imam Besar Al Azhar adalah mengenai solusi perdamaian Gaza, Palestina. Secara prinsip keduanya sepakat bahwa perang di Gaza harus diselesaikan.
“Diperlukan sebuah persatuan, negara negara di dunia semua harus mendorong perdamaian di Gaza, perdamaian di Gaza untuk Palestina, termasuk juga negara negara muslim,” kata Retno.
Retno menyebut hal ketiga yang disampaikan Jokowi tentang pentingnya penguatan dialog antaragama. Presiden menggarisbawahi kemajemukan di Indonesia dan pemerintah yang terus mengikuti peran dan reputasi dari Al Azhar dalam mendorong toleransi dan moderasi.
“Bapak Presiden menekankan pentingnya upaya bersama untuk meningkatkan nilai toleransi dan perdamaian melalui dialog lintas agama guna mencegah tumbuh suburnya ekstrimisme dan islamophobia,” kata Retno.
Imam Besar Al Azhar asal Mesir tercatat tiga kali berkunjung ke Indonesia dalam satu dekade terakhir. Dua kunjungan pertama berlangsung pada 2016 dan 2018. Kali ketiga ini, Al Tayeb akan berada di Indonesia 8 – 11 Juli 2024.
Al tayeb juga dijadwalkan mengisi Kuliah Umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Agenda lain juga mencakup diskusi bersama para tokoh lintas agama, serta bertemu dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Pusat Studi Al-Qur’an. (bbs/san)
Diskusi tentang ini post