SATELITNEWS.COM, SERANG – DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Banten, melakukan Musyawarah Daerah (Musda) ke IV masa Bhakti 2024 – 2029, di salah satu rumah makan di Kota Serang, Rabu (10/7/2024).
Dalam Musda tersebut, Mantan Direktur anak Perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Serang, yaitu Neneng Srihastuti Handayani satu satunya sebagai kandidat Ketua DPD HNSI Banten.
Neneng mengatakan, pada momen Musda ini ada beberapa program kedepan yang harus segera direalisasikan, untuk masyarakat nelayan. Seperti pembiayaan untuk nelayan, kemudian membangun kolaborasi pentahelix dengan media, pemerintah dan swasta.
“Nelayan kalau bukan kita, siapa lagi yang akan membantu, kalau tidak ada penggeraknya nelayan akan tetap seperti itu taraf hidup dan kesejahteraannya,” ujar Neneng.
Neneng menuturkan, berdasarkan data yang dimilikinya di Provinsi Banten ada sekitar 76.000 nelayan. Namun keberadaan para nelayan tersebut, sekarang justru semakin tergerus atau berkurang dengan tumbuhnya industri di wilayah pesisir.
“Banyak industri, sehingga nelayan semakin sulit menangkap ikan dengan sewajarnya, tidak ada lagi pangkalan untuk nelayan, utamanya di wilayah Kota Cilegon, sehingga tidak ada tempat untuk nelayan bersandar,” ujarnya.
Kata Neneng, akibat semakin sulitnya melaut, taraf hidup dan kesejahteraan para nelayan tidak ada perubahan. Dengan adanya permasalahan tersebut, kata Neneng organisasi HNSI akan segera turun tangan untuk menangani.
Karena HNSI adalah wadah yang menaungi nelayan, namun tentunya bergerak dengan mengaplikasikan atau meniru filosofi sapu lidi.
“Dengan kebersamaan maka akan dikerjakan lebih mudah dan berhasil,” ujarnya.
Neneng mengungkapkan, pihaknya tidak menolak adanya laku pembangunan industri. Hanya saja dirinya berharap agar nelayan dan perusahaan harus beriringan.
“Kita berupaya bagaimana caranya ekosistem nelayan tetap kita pertahankan, tetapi tidak menolak laju pembangunan di negara kita ini. Jadi harus beriringan antara nelayan dan perusahaan, pihak perusahaan harus memikirkan nelayan mau dibawa kemana, jangan hanya mendirikan industri,” pungkasnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post