SATELITNEWS.COM, SERANG.- Tahun 2024, suhu dunia mencapai level tertinggi, dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal itu, diduga merupakan dampak dari perubahan iklim (Climate Exchange), sebagaimana disampaikan Lembaga Layanan Perubahan Iklim Copernicus/Copernicus Climate Change Service (C3S).
Temuan tersebut, selayaknya ditafsir jadi “peringatan untuk umat manusia”. Dibutuhkan peran berbagai pihak, untuk memperlambat perubahan iklim melalui konservasi berbagai ekosistem, untuk lingkungan yang lebih sehat dan baik.
Demikian disampaikan, Senior Manager bidang Sustainable Development Goals (SDGs) Unit Social Responsibility Center PT. Telkom Indonesia, Suharsono, pada acara peluncuran transplantasi 3.200 fragmen karang jenis Acropora spp, dengan menggunakan model blok beton (concrete block) atau Fishdom (rumah ikan), Kamis (11/7/2024) di Pulau Tunda, Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
“Diperlukan peran berbagai elemen, untuk menyelamatkan lingkungan dalam rangka kualitas hidup yang lebih baik di masa depan. Oleh karena itu, Telkom hadir dan berkomitmen turut serta melakukan konservasi terumbu karang, sebagai upaya dalam menjaga kelestarian ekosistem laut, yang berperan besar dalam keberlangsungan hidup bumi. Salah satunya, bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim,” kata Suharsono.
Suharsono menegaskan, sejak tahun 2020, PT. Telkom telah melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang di Wilayah Perairan Provinsi Banten, khususnya di Pulau Badul, Kecamatan Sumur dan Pulau Liwungan, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang (2020-2023) dan tahun ini (2024) di Pulau Tunda, Kabupaten Serang.
“Kami berkomitmen terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, salah satunya poin 13 terkait Penanganan Perubahan Iklim dan poin 14 terkait Kelestarian Ekosistem Laut. Ekosistem laut berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim. Dengan menyimpan sebagian besar CO2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan dengan menyerap panas yang terakumulasi akibat efek rumah kaca, laut dalam memperlambat pemanasan permukaan air dan daratan,” paparnya.
Ditambahkan, tahun ini PT. Telkom berkolaborasi dengan Yayasan Peduli Konservasi & Komunitas Coral Defender, Ilmu Perikanan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), PT. Telkom mentransplantasi sekira 3.200 fragmen karang jenis Acropora spp, menggunakan model blok beton atau fishdom.
Ketua Coral Defender, Muhammad Faiz Akbar Syaifuddin menyatakan, terumbu karang merupakan salah satu ekosistem laut yang paling penting.
Terumbu karang katanya, menyediakan habitat bagi berbagai jenis biota laut, melindungi pantai dari abrasi dan merupakan sumber daya ekonomi yang penting untuk masyarakat pesisir.
“Namun, ekosistem terumbu karang di Indonesia saat ini sedang mengalami kerusakan akibat berbagai faktor, seperti pencemaran air laut dan perubahan iklim,” ujar mahasiswa semester 4 itu.
Ketua Pokdarwis Jalatunda, Sudirman, mengucapkan terima kasih atas kepedulian semua pihak dalam melestarikan terumbu karang, khususnya di Pulau Tunda.
“Alhamdulillah, tahun ini ada dua program transplantasi terumbu karang di Pulau Tunda dari PT. Telkom, melalui Coral Defender Untirta menggunakan metode fishdom dan Laz Harfa Banten menggunakan metode Web Spider atau Rak Jaring Laba-Laba,” ujarnya.
Ia berharap, kepedulian dari PT. Telkom ini bisa menjadi teladan bagi perusahaan-perusahaan lainnya, agar keberadaan terumbu karang di perairan Banten terus lestari.
Sementara, Koordinator Forum Pelestari Terumbu Karang (F-PTK) Banten, Nurwarta Wiguna, menyambut baik dengan munculnya generasi muda Banten dari kalangan mahasiswa yang konsen terhadap pelestarian terumbu karang.
“Kami bangga dengan aksi peduli terumbu karang, yang sudah dilakukan rekan-rekan mahasiswa dari Untirta yang tergabung dalam Coral Defender. Ini merupakan harapan kami dari F-PTK Banten, ke depan makin banyak lagi kaum muda yang peduli terumbu karang,” imbuhnya. (mardiana)
Diskusi tentang ini post