SATELITNEWS.COM, SERANG—Masyarakat Banten kini tengah menantikan pelaksanaan pilkada yang digelar secara serentak pada 27 November 2024 mendatang. Mulai dari pilgub,pilbup, hingga pilwalkot dipastikan akan turut menentukan arah dan wajah pembangunan daerah lima tahun mendatang.
Salah seorang tokoh masyarakat Banten, Embay Mulya Syarief menyatakan, pada dasarnya masyarakat Banten antusias menyambut pilkada Banten dan berharap agar mudah-mudahan pilkada dilaksanakan secara demokratis dan bermartabat.
“Artinya diharapkan dari kualitas demokrasi yang meningkat ini akan menghasilkan pemimpin yang juga berkualitas dan makin baik pula,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di wilayah Legok, Kota Serang, Senin (22/7/2024).
Untuk itu, dirinya tak ingin jika ada pemilihan kepala daerah baik pemilihan gubernur, wali kota dan bupati dibuat sang kandidat menjadi “tak bermartabat” karena tidak bertanding dengan sesama manusia.
“Misalnya bertanding dengan benda, ya apa saja namanya (kotak kosong). Kan harusnya berkompetisi dengan sesama manusia. Jangankan kalau Nauzubillahiminzalik kalah, menang pun tetap tak bermartabat kalau diadunya sama kotak misalnya begitu, ” ungka ulama kelahiran Pandeglang ini.
Untuk itu, dirinya berharap agar pemilukada ke depan bisa dilaksanakan secara elegan sehingga menjadi pendidikan politik kepada masyarakat agar masyarakat Banten makin memahami politik.
Disinggung apakah sejauh ini sudah ada indikasi ke arah kotak kosong, mantan cawagub 2017 yang mendampingi Rano Karno saat itu tidak memungkirinnya. “Sejauh ini sih banyak yang ngomong begitu ke saya, kata saya kalau seperti itu baiknya mah jangan sampai,” ungkapnya. “Masa manusia diadu dengan kotak, kan tidak bermartabat namanya, tidak memartabatkan manusia kalau manusia diadu dengan kotak,” ulangnya.
Karenanya, tidak ada kata lain selain harus ada pasangan calon yang berkompetisi. “Kan ada partai berapa. Yang satu koalisi berapa, yang satu lagi koalisinya berapa, artinya parpol dan gabungan parpol, ” ungkapnya.
Maka itu, muncul cita-cita agar pilkada kali ini berjalan lebih berkualitas dari pada pelaksanaan pilkada-pilkada sebelumnya serta dilaksanakan dengan kemartabatan dan elegan dengan tidak “merendahkan” calon-calon yang bertanding, termasuk dengan tidak melakukan borong partai.
Lebih jauh diungkapkannya, apa yang disampaikannya bukanlah bentuk keberpihakan, melainkan sebuah edukasi politik agar proses demokrasi di Banten lebih bermartabat. “Saya netral. Siapa pun calon itu saya anggap calon-calon yang baik, serta punya prestasi dan track record masing-masing yang potensial. Hanya prosesnya jangan sampai orang-orang terbaik ini menjadi kurang bermartabat karena diadunya dengan (kotak) kosong,” pungkasnya. (made)
Diskusi tentang ini post