SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Rencana pembangunan di Kabupaten Pandeglang, patut dipertanyakan. Pasalnya, Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kampung Pasirkuntul, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, dibiarkan tak beroperasi selama bertahun-tahun.
Wijaya, warga setempat mengatakan, pembangunan sarana kesehatan itu dilakukan sekira tahun 2019 silam, dan belum pernah dioperasikan. Padahal, kata dia, sarana kesehatan itu dibangun untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Seingat saya udah empat tahun ke sini dibangunnya, hanya saja belum dioperasikan. Padahal sayang sekali bangunan untuk fasilitas kesehatan enggak dipakai, mubazir. Mendingan jangan dibangun kalau begitu,” kata Wijaya, Senin (22/7/2024).
Dia mengatakan, bangunan tersebut harusnya bisa dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat.
Oleh karenanya, tujuan utama dibangunnya Pustu sepenuhnya agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat diberikan dengan cepat dan tepat.
“Logikanya kan begini, pustu dibangun untuk meningkatkan pelayanan dan kesehatan masyarakat. Kalau hanya dibangun tanpa dioperasikan, artinya rencana pembangunan Pemkab Pandeglang memang enggak matang,” katanya.
Wijaya berharap, persoalan tersebut menjadi perhatian serius Pemkab Pandeglang, karena fasilitas kesehatan merupakan kebutuhan utama masyarakat. Sarana gedung yang ada, lanjutnya, harus segera dioperasikan agar masyarakat mudah mendapatkan pelayanan.
“Mau enggak mau harus dioperasikan, apapun alasannya kalau sudah dibangun ya harus dipakai. Kalau hanya dibangun saja, ya buat apa. Kan masyarakat enggak merasakan pembangunan pustu yang ada,” tambahnya.
Kosasih, warga lainnya, meminta agar Pemkab tidak tutup mata dan mencari alasan mengenai belum dioperasikannya Pustu tersebut. Dia menyarankan agar ke depan Pemkab lebih fokus dalam menjalankan roda pemerintahan.
“Jangan juga keterbatasan pegawai atau anggaran dijadikan alasan. Kalau alasannya seperti itu, kan lebih baik anggaran pembangunan gedung ini digunakan untuk kepentingan lain yang sifatnya dirasakan langsung masyarakat,” ucap Kosasih.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, Eniyati mengaku tidak mengetahui mengenai persoalan tersebut.
Dia mengaku, akan segera melakukan pemeriksaan mengenai hal itu. “Nanti saya cek dulu ya,” tandasnya singkat. (adib)
Diskusi tentang ini post