SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Tidak dioperasikannya gedung Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kampung Pasirkuntul, Kelurahan Pandeglang, mendapat perhatian pimpinan DPRD Pandeglang.
Wakil rakyat ini mengaku, akan segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang, Eniyati, guna mengetahui kejelasan dan alasan persoalan tersebut.
Wakil Ketua DPRD Pandeglang MM. Fuhaira Amin, menyayangkan adanya fasilitas kesehatan yang tidak beroperasi itu. Pihaknya bakal melakukan pemanggilan terhadap pimpinan di instansi terkait, agar persoalan tersebut ada kejelasan.
Selain itu, Fuhaira juga, mendesak agar fasilitas kesehatan yang sudah dibangun segera difungsikan, agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa berjalan baik.
Dia juga menyarankan, agar Dinkes Kabupaten Pandeglang menempatkan pegawai yang pandai dan mengerti, mengenai rencana pembangunan
“Sebaiknya, segera di berdayagunakan dan pihak OPD yang membangun, perlu lebih cermat kedepan agar tidak terulang kembali, dalam membuat rencana kerja dan anggarannya. Apabila dalam dua tahun ini blm digunakan, ada baiknya diberdayagunakan untuk hal yang lebih manfaat,” tegas Fuhaira, Selasa (23/7/2024).
Salah satu pemanfaatan gedung yang bisa dilakukan itu, seperti dijadikan sebagai tempat berdiskusi antara masyarakat dengan pemerintah, maupun kegiatan lain yang sifatnya bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat.
“Misal dipakai oleh Kecamatan Pandeglang, untuk ruang pertemuan masyarakat, bisa oleh penyelenggara Pilkada sementara waktu atau OPD lain, yang membutuhkan daripada sewa, minimal bangunan dan lahan sekitarnya, ada yang memelihara dan tempatnya bermanfaat,” pungkasnya.
Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang, M. Habibi Arafat menyarankan, agar Bupati Irna Narulita melakukan evaluasi terhadap para pegawai di Dinkes Kabupaten Pandeglang.
Tujuannya, untuk memisahkan pegawai yang memiliki pengetahuan dalam perencanaan, dan mana pegawai yang hanya sebatas masuk kerja tanpa ada kemampuan.
“Saya kira ini harus dievaluasi ya, jangan sampai persoalan ini terus terjadi. Jadi tahap perencanaan pembangunan harus dilakukan dengan matang, jangan asal-asalan, jangan asal bangun kalau enggak dijalankan,” ujar Habibi.
Politisi Partai Golkar ini mengaku, kesal karena bangunan tersebut merupakan salah satu akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Apabila tidak digunakan, Pemkab Pandeglang harus mempertanyakan kepada instansi terkait, kenapa hanya sekedar dibangun tanpa dimanfaatkan.
“Ya itu tadi, perencanaannya harus matang, jangan asal-asalan saja. Pada dasarnya, kita akan panggil dan tanyakan kenapa bisa sampai tidak digunakan bangunan Pustu itu, harus juga dievaluasi semuanya,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, rencana pembangunan di Kabupaten Pandeglang patut dipertanyakan. Pasalnya, Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kampung Pasirkuntul, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang dibiarkan tak beroperasi selama bertahun-tahun.
Wijaya, warga setempat mengatakan, pembangunan sarana kesehatan itu dilakukan sekira tahun 2019 dan belum pernah dioperasikan. Padahal, kata dia, sarana kesehatan itu dibangun untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Seingat saya udah empat tahun ke sini dibangunnya, hanya saja belum dioperasikan. Padahal sayang sekali bangunan untuk fasilitas kesehatan enggak dipakai, mubazir. Mendingan jangan dibangun kalau begitu,” katanya, Senin (22/7).
Dia mengatakan, bangunan tersebut harusnya bisa dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat. Oleh karena, tujuan utama dibangunnya Pustu sepenuhnya agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat diberikan dengan cepat dan tepat.
“Logikanya kan begini, pustu dibangun untuk meningkatkan pelayanan dan kesehatan masyarakat. Kalau hanya dibangun tanpa dioperasikan, artinya rencana pembangunan Pemkab Pandeglang memang enggak matang,” katanya.
Wijaya berharap, persoalan tersebut menjadi perhatian serius Pemkab Pandeglang, karena fasilitas kesehatan merupakan kebutuhan utama masyarakat. Sarana gedung yang ada, lanjutnya, harus segera dioperasikan agar masyarakat mudah mendapatkan pelayanan.
“Mau enggak mau harus dioperasikan, apapun alasannya kalau sudah dibangun ya harus dipakai. Kalau hanya dibangun saja, ya buat apa. Kan masyarakat enggak merasakan pembangunan pustu yang ada,” katanya. (adib)
Diskusi tentang ini post