ADA yang menarik dalam proses menuju pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Banten 2024. Sejumlah nama yang digadang-gadang bakal maju dalam perhelatan Pilkada ternyata hampir, bahkan sudah dapat dipastikan gagal melaju ke tahap selanjutnya.
Memang janur kuning belum terpasang, proses pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur pun belum dilakukan. Namun demikian, tampaknya persaingan antar partai politik (parpol) yang ada di Provinsi Banten sudah mengerucut kepada dua kelompok alias dua pasang calon.
Yang pertama adalah pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah yang telah mendapatkan rekomendasi dari sebagian besar parpol di Provinsi Banten. Gerindra, PKS, PAN, PKB, PSI, NasDem, PPP, dan yang terakhir rekomendasi dari Partai Demokrat. Koalisi kedelapan partai ini menyebut dirinya Koalisi Banten Maju.
Pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah benar-benar memborong partai. Bahkan rekomendasi terakhir yang diperolehnya dari Partai Demokrat sempat membuat sebagian publik tidak percaya karena Demokrat mengabaikan dua kader terbaiknya yaitu Iti Octavia Jayabaya dan Arief R. Wismansyah.
Praktis tinggal Partai Golkar dan PDIP yang saat ini belum menentukan sikap terakhirnya menghadapi pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah. Kedua partai tersebut kemungkinan besar akan berkoalisi dengan menjadikan Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur dan Ade Sumardi atau Rano Karno sebagai calon Wakil Gubernur.
Jika pada akhirnya kedua pasangan ini benar-benar bertarung pada Pilkada Banten 2024, maka akan terjadi adu taji antara Andra Soni dan Airin Rachmi Diany. Beberapa taji yang dapat kita takar di antaranya dapat dipaparkan berikut ini.
Dukungan Parpol
Bicara mengenai dukungan parpol, maka pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah adalah pasangan yang berpeluang memenangkan pertarungan dalam Pilkada Banten 2024. Bagaimana tidak, delapan parpol adalah jumlah yang tidak sedikit yang menjadi penopang pasangan ini.
Jika mesin partai bergerak dengan baik, maka pasangan ini bisa saja menang telak dibandingkan dengan pasangan lawan. Namun, Pilkada memang unik. Terkadang jumlah kursi di DPRD tidak berbanding lurus dengan kemenangan dari pasangan yang didukung oleh partai penguasa parlemen.
Jika kita berpatokan kepada hasil Pemilu 2019, maka jumlah kursi pendukung pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah adalah sebanyak 59 kursi dari delapan partai pendukung. Sementara itu, Airin Rachmi Diany dan pasangannya hanya didukung sebanyak 24 kursi gabungan Partai Golkar dan PDIP.
Namun, jika berpatokan dari hasil Pemilu 2024, maka peta dukungan parpol yang direpresentasikan dengan jumlah kursi di DPRD Banten, maka komposisi dukungan tersebut akan berbeda sedikit. Andra Soni dan Dimyati Natakusumah didukung oleh 72 kursi, sedangkan Airin Rachmi Diany dan pasangannya didukung oleh 28 kursi.
Sekali lagi, jika mesin parpol sebagai taji utama bergerak dengan baik dan sempurna, maka pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah dapat dipastikan menang telak dari Airin Rachmi Diany dengan pasangannya. Namun, peluang bagi Airin dan pasangannya tetaplah besar karena terkadang dalam Pilkada masyarakat lebih banyak melihat sosok calon atau figur dibanding parpol.
Rekam Jejak
Taji yang kedua adalah rekam jejak dari setiap pasangan. Bicara mengenai rekam jejak, maka sepertinya pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah masih harus bekerja ekstra keras untuk mengalahkan Airin Rachmi Diany dan pasangannya.
Andra Soni memang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Banten sejak tahun 2019 lalu, tetapi dia belum memiliki rekam jejak dalam sektor pemerintahan. Rekam jejaknya adalah sebagai pengusaha sekaligus politis partai Gerindra.
Namun demikian, kelemahan Andra Soni dapat ditutupi oleh rekam jejak dari wakilnya yaitu Dimyati Natakusumah. Selain terkenal sebagai politisi Senayan dari PKS, Dimyati Natakusumah juga memiliki rekam jejak yang panjang di bidang pemerintahan. Dimyati pernah menjabat sebagai Bupati Pandeglang dua periode yaitu 2000 – 2005 dan 2005 – 2009.
Berbeda dengan Soni, Airin memiliki rekam jejak sebagai Wali Kota Tangerang Selatan dua periode sejak 2011 – 2021. Airin adalah Wali Kota pertama Tangerang Selatan yang dinilai banyak pihak berhasil membangun Tangerang Selatan dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinannya lebih dari 80%.
Selain memiliki rekam jejak di bidang pemerintahan, Airin juga memiliki rekam jejak di bidang politik. Saat ini Airin tercatat sebagai Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar, sekaligus anggota DPR RI terpilih dari Dapil III Banten dengan total 302.878 suara, yang merupakan jumlah perolehan suara tertinggi.
Selanjutnya, siapa pun pasangan Airin yang dipilih oleh PDIP apakah Ade Sumardi atau Rano Karno, keduanya memiliki rekam jejak yang juga komplit, baik sebagai politisi maupun birokrat. Ade berpengalaman sebagai Wakil Bupati Lebak periode 2014 – 2024, dan pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Lebak pada tahun 2009 – 2013.
Demikian pula dengan Rano Karno, seniman yang satu ini juga memiliki rekam jejak yang panjang baik di dunia politik maupun pemerintahan. Politisi PDIP ini pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Tangerang, Wakil Gubernur Banten, hingga Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut Chosiyah.
Dengan taji rekam jejak, Airin Rachmi Diany dan pasangannya memiliki peluang yang lebih besar untuk memenangkan pertarungan. Namun demikian, jika Andra Soni dan Dimyati Natakusumah dapat mengedepankan citra sebagai pasangan yang saling melengkapi (politisi dan birokrat), maka bisa saja pasangan ini mengungguli Airin Rachmi Diany dan pasangannya.
Popularitas dan Elektabilitas
Taji yang ketiga merupakan taji yang paling sering dilakukan penelitian melalui survei oleh berbagai lembaga, baik internal maupun eksternal partai. Taji ini juga yang paling sering didiskusikan sekaligus dijadikan patokan utama parpol.
Berdasarkan berbagai hasil survei yang dapat diakses di banyak media, Airin Rachmi Diany tetap mengungguli seluruh calon Gubernur yang ada termasuk Andra Soni. Hasil survei ini memang tidak mengejutkan, karena tampaknya keunggulan personal branding Airin Rachmi Diany lebih dapat diterima oleh warga Banten dibandingkan dengan calon lainnya.
Oleh karena itu, wajar saja jika popularitas dan elektabilitas Airin dari awal diselenggarakan survei hingga survei terakhir saat ini, tetap menduduki peringkat teratas. Popularitas dan elektabilitas menjadi taji yang kuat bagi Airin untuk memenangi kontestasi Pilkada Banten 2024.
Terkait dengan taji ini, tampaknya pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah dengan segenap parpol pendukungnya, masih harus bekerja keras agar popularitas dan elektabilitasnya mampu menyaingi Airin Rachmi Diany dan pasangannya.
Berharap semoga Pilkada Banten 2024 adalah Pilkada yang bersih dari politik uang dan kampanye hitam. Warganya menjadi pemilih yang cerdas, sehingga lahirlah pemimpin terbaik bagi Provinsi Banten periode 2024-2029.(*)
Penulis adalah Pemerhati Politik, Dosen Universitas Buddhi Dharma Tangerang.
Diskusi tentang ini post