SATELITNEWS.COM, TANGERANG,- Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang terus melakukan upaya solusi dalam menangani persoalan banjir. Salah satunya di titik banjir di Perumahan Vila Tomang Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Sebagai solusi jangka pendek, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang membangun rumah pompa di titik banjir di perumahan tersebut.
“Pada lokasi titik banjir di tahuh ini 2024, kami DBMSDA Kabupaten Tangerang memprogramkan pembangunan rumah pompa banjir sebanyak 8 unit. Salah satunya di Perumahan Vila Tomang Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar Kemis,” ujar Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah Efendi, S.Sos, M.Si melalui Kepala Bidang Sumber Daya (SDA) Rijal Muhammad Fikri, ST.
Lanjutnya, kasus banjir di Perumahan Vila Tomang Kelurahan Kutabaru, ini masuk dalam perhatian pemerintah. Menurutnya, kehadiran rumah pompa di lokasi ini diharapkan dapat menjadi solusi banjir untuk jangka pendek. “Jadi air di perumahan tersebut dengan pompa banjir ini disedot dan airnya dialurkan menuju Sungai Cirarab. Rumah pompa banjir ini merupakan solusi jangka pendek,” ungkapnya.
Secara sistem kerja, Rijal menuturkan, bahwa rumah pompa dibangun di lokasi banjir, yakni dititik terendah perumahan tersebut yang berpotensi muncul genangan air Ketika debit air hujan tinggi. “Untuk menentukan titik terendah di Perumahan Vila Tomang Kelurahan Kutabaru, kami ukur menggunakan teknik pengukuran dan survei di titik terendah. Kemudian kami pasang disitu rumah pompa,” terangnya.
“Dari genangan air di titik terendah itu, air dipompa menuju saluran drainase terdekat. Sehingga nantinya, air banjir itu berkurang. Nah, rumah pompa inilah menjadi solusi jangka pendek,” tandasnya.
Selain pembangunan rumah pompa di Perumahan Vila Tomang Kelurahan Kutabaru Kecamatan Pasar Kemis, tahun ini juga proses pembangunan rumah pompa dilaksanakan di Perum Regency Desa Gelam Jaya Kecamatan Pasar Kemis, Kolong Tol Merak-Jakarta Desa Koper Kecamatan Kresek, Kampung Gaga Desa Tanjung Pasir, Perumahan Prima Kecamatan Sepatan, Perumahan Vila Tomang Kelurahan Kutabaru Kecamatan Pasar Kemis, titik banjir di Jalan Mataram Kelurahan Bencongan Kecamatan Kelapa Dua, serta di Kampung Cirumpak Kecamatan Teluknaga.
Alasan solusi jangka pendek dibutuhkan kata Rijal, karena jika menggunakan jangka menengah dan Panjang, maka pemerintah harus melakukan normalisasi sungai dan drainase yang bagus. Atau cara lainnya yakni dengan membangun tanggul yang terukur dan tingginya harus melebihi muka banjir, serta membangun embung.
“Intinya, solusi jangka menengah dan panjang itu membutuhkan Waktu yang lama dalam prosesnya, serta anggaran yang besar. Inilah kenapa kami memerlukan opsi solusi jangka pendek,” jelasnya.
Rijal juga mengungkapkan jika masyarakat membutuhkan rumah pompa untuk menangangi banjir di tempatnya bisa mengajukan permohonan ke pemerintah desa atau kelurahan setempat untuk verifikasi persoalannya, untuk kemudian mengajukan ke Dinas Bina Marga dan SDA Kabupaten Tangerang. “Nanti ada proses rencana penganggaran untuk pembangunan rumah pompa,” ucapnya.
Terkait lahan untuk pembangunan rumah pompa, kata Rijal ada dua mekanisme. Pertama, menggunakan lahan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tangerang. Kedua, lahan masyarakat yang sudah dihibahkan kepada Pemda dan dibuktikan dengan surat hibah. “Setelah status lahan jelas, baru kita bangun rumah pompa. Intinya, harus cari dan pastikan lahannya dulu, bru pemerintah bangun,” katanya.
“Bahkan untuk listrik rumah pompa pun, itu pemerintah yang bayar. Kebutuhan listrik ya disesuaikan dengan kebutuhan. Kalau melihat kapasitas pompa itu sekitar 800 meter kubik per jam,” pungkasnya. (*)
Diskusi tentang ini post