satelitnews.com, TANGERANG—Hamka Hamzah menegaskan Persita bukanlah pelabuhan terakhirnya. Meski sudah berusia 35 tahun, pemain bertahan senior itu belum berpikir untuk pensiun dari dunia sepakbola.
“Tidak lah. Kan saya bilang akan pensiun kalau jadwal seperti kemarin itu, seminggu 3 kali main. Jangankan saya yang tua, pemain muda saja banyak yang nggak kuat. Buktinya ada yang operasi. Saya dengar LIB (LIga Indonesia Baru) mengubah jadwal 2020 ini lebih baik lagi dan saya yakin masih bisa main untuk berapa tahun lagi,” ujar Hamka kepada Satelit News usai menjalani sesi latihan di Stadion Sport Centre, Kabupaten Tangerang, Rabu (15/1).
Hamka merupakan pemain yang kerap berpindah klub. Sepanjang karirnya di dunia sepakbola, pria yang menyukai motor Vespa ini sudah berganti klub sebanyak 11 kali.
“Orang bisa bicara di mulut tapi garis tangan itu tak bisa. Saya selalu melihat garis tangan saya, mulut bisa kita bicara keinginan tapi kalau ternyata manajemen tak mau, pelatih tak mau kan itu susah. Jadi ya garis tangan saja arah saya kemana itu. Tapi kalau untuk prioritas klub ini (Persita),” kata Hamka.
Petualangannya dimulai pada tahun 2000 bersama PSM Makasar Junior saat usia baru 16 tahun. Karena performanya yang impresif pada musim 2002 dia dipercaya memperkuat tim Senior PSM. Namun, dia hanya bertahan semusim sebelum akhirnya pada tahun 2003 pindah ke Persebaya.
Lalu, Persik Kediri (2003-2005), Persija (2005-2008) dan kembali ke Persik (2008-2009). Kemudian, Persisam Putra Samarinda (2009-2010), Persipura Jayapura (2010-2011) dan Mitra Kukar (2011-2014). Pada musim 2014 Hamka memutuskan untuk bergabung dengan klub Malaysia PKNS namun di klub Negeri Jiran itu dia hanya bertahan setengah musim saja.
Kemudian, di pertengahan musim 2014 dia kembali lagi ke Indonesia dan bergabung bersama Pusamania Borneo FC (2014-2016). Lalu ke Arema FC (2016-2017) dan kembali ke PSM Makasar (2017). Pada musim 2018 dia pindah ke Sriwijaya namun hanya bertahan setengah musim dan kembali ke Arema FC sampai 2019. Hingga memutuskan untuk membela Persita pada musim 2020.
Hamka mengaku keputusannya berpindah – pindah klub bukannya karena tidak betah. “Saya bukannya gak betah, saya mau tapi manajemen dan pelatih nggak mau. Begitu pun sebaliknya, manajemen dan pelatih mau tapi saya gak mau, ada tawaran lagi kan gitu. Jadi semua itu kembali ke garis tangan,” kata dia.
Meski begitu, dia akan berjuang habis – habisan membela klub tempat dia bermain. Manurutnya, bermain bola bukan hanya sekedar berbicara materi saja.
“Tapi setiap saya membela klub yaitu lah rejeki saja disitu, nyawa saya disitu jadi setiap saja bela saya anggap inilah saya. Jadi setiap saya bela klub itu bukan hanya materi saja, karena setiap membela tim saya kan matian – matian,” kata dia.
Kini dia resmi berseragam Ungu untuk musim 2020. Keputusannya membela Pendekar Cisadane karena dia yakin tim ini mampu membuktikan kualitasnya di kasta tertinggi Liga Indonesia meski berstatus sebagai tim promosi.
Pelatih Persita, Widodo C Putro mengatakan keputusannya memilih Hamka karena Persita membutuhkan sosok pemain senior. Dan Hamka merupakan sosok yang tepat.
“Persita butuh pemain senior dan Hamka bakal jadi pemain paling senior di Persita. Dari kualitas juga kalian pasti tau lah. Memang usianya sudah lumayan ya tapi kan kualitasnya masih bagus dan Persita butuh itu,” pungkas dia. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post