SATELITNEWS.COM, SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, merilis perekonomian Provinsi Banten mengalami peningkatan sebesar 4,70 persen, pada triwulan II 2024 secara y-on-y.
Sedangkan, jika dibandingkan terhadap triwulan I-2024 tumbuh sebesar 1,25 persen (q-to-q). Barometer peningkatan ini, berdasarkan ukuran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, mencapai Rp217,11 Triliun.
Sedangkan, berdasar atas harga konstan tahun 2010, perekonomian Provinsi Banten mencapai Rp132,08 Triliun.
Kepala BPS Provinsi Banten, Faizal Anwar mengatakan, lapangan usaha yang memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) antara lain Industri Pengolahan sebesar 30,01 persen, Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 12,41 persen, serta Transportasi dan Pergudangan sebesar 11,53 persen.
“Dari sisi pengeluaran, komponen yang memiliki kontribusi besar terhadap PDRB di antaranya Konsumsi Rumah Tangga sebesar 53,53 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 33,19 persen serta Total Net Ekspor sebesar 8,60 persen,” katanya, Senin (5/8/2024).
Sumber pertumbuhan tertinggi, Triwulan II 2024 menurut lapangan usaha adalah, Industri Pengolahan Sebesar 1,22 persen. Sementara, sumber pertumbuhan tertinggi menurut pengeluaran adalah Konsumsi Rumah Tangga sebesar 2,59 persen.
Kemudian, dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 8,06 persen.
“Hampir seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan, kecuali lapangan usaha pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi. Lalu dari sisi produksi, lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 17,57 persen,” ujarnya.
Sementara, lanjutnya, dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan sebesar 9,20 persen. Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif.
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dimiliki oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga NonProfit (LNPRT) sebesar 18,07 persen,” imbuhnya.
Plh Sekda Banten Virgojanti mengungkapkan, dengan adanya pertumbuhan ekonomi itu diharapkan bisa memberikan dampak terhadap pendapatan masyarakat.
Selain itu, yang terpenting juga harus diimbangi dengan angka inflasi yang terjaga dengan baik.
Sebab jika pertumbuhan ekonomi baik, sementara inflasinya tinggi, itu tidak akan berdampak apapun terhadap masyarakat.
“Alhamdulillah, perkembangan inflasi di Provinsi Banten sendiri saat ini cukup baik dan terkendali, sehingga di situ masyarakat bisa menerima masyarakat dari pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi ini juga mempunyai dampak terhadap serapan tenaga kerja dan pendapatan perkapita masyarakat.
Terlebih saat ini angka pengangguran di Provinsi Banten terbilang masih cukup tinggi, dimana rata-rata berada di angka 7 persen.
“Ada dua Pemda yang masih di atas itu, seperti Kabupaten Serang dan Pandeglang yang masih mencapai 9 persen,” ujarnya.
Kedepan, lanjutnya, angka pengangguran itu harus bisa kita tekan semaksimal mungkin. Terlebih saat ini Pemprov Tengah mempersiapkan Kawasan ekonomi baru di Kabupaten Lebak dan Pandeglang yang keduanya sudah terakses pada jalur tol Serang Panimbang.
“Dengan adanya Kawasan ini diharapkan para investor tidak terlalu bertumpu pada daerah Banten Utara saja, bisa ke wilayah Banten Selatan, termasuk juga untuk produk-produk hilirnya yang sedang kita giatkan untuk bisa diolah dan diproduksi di Banten,” jelasnya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post