SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengungkapkan adanya penurunan jumlah pasien rehabilitasi narkotika pada semester pertama pada tahun 2024. Penurunan terjadi pada pasien remaja.
“Data BNN karena kita tidak menjangkau pengguna narkotika secara pidana. Kita hanya menerima rehabilitasi mereka, itu menurut pasien yang datang ke rehab klinik kita itu ada penurunan dari tahun kemarin,” ujar Kepala BNN Tangsel, Satrya Ika Putra saat dikonfirmasi, Senin (5/8/).
“Ini kan baru pertengahan tahun belum sampai akhir tahun. Tapi sampai enam bulan ini semester pertama grafiknya menurun yang remaja,” sambungnya.
Satrya menjelaskan bahwa BNN Tangsel tidak berfokus pada aspek pidana pengguna narkotika, melainkan pada upaya rehabilitasi mereka. Kata dia, untuk kasus yang lebih berat, BNN Tangsel merujuk pasien ke rehabilitasi Lido, sementara yang ringan dan menengah direhabilitasi di klinik BNN Tangsel.
“Kita melihatnya bukan dari pidananya bukan perkaranya penyalahgunaan, tapi yang datang ke kami untuk rehabilitasi. Paling jumlahnya dibawah 20 orang, ada yang kita rujuk ke Lido untuk yang berat. Kalau yang ringan dan menengah kita rehabilitasi di BNN Tangsel. Kita punya kliniknya,” jelasnya.
Satrya memaparkan, mayoritas remaja yang datang ke BNN Tangsel untuk rehabilitasi adalah pengguna narkotika jenis gorila atau sinte. Kelompok remaja yang dimaksud berusia antara 12 hingga 18 tahun, dengan usia termuda sekitar 16 sampai 17 tahun.
“Remaja itu usia dari 12 tahun sampai 18 tahun. Kebanyakan gorila atau sinte, karena harganya lebih murah terjangkau untuk anak sekolahan,” katanya.
Menurut Satrya, pasien rehabilitasi untuk penanganan khusunya pada remaja cenderung lebih cepat dibandingkan dengan pengguna berusia dewasa. Pasalnya, mereka rata-rata masih pemakai pemula.
“Lebih cepat remaja karena dia baru perkenalan dengan narkotika, artinya belum pemakai lama. Kebanyakan mereka pemakai pemula,” pungkasnya. (eko)
Diskusi tentang ini post