SATELITNEWS.COM, TANGSEL-Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menyampaikan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di wilayahnya dipastikan akan mengedepankan soal ketersediaan lahan sebagai salah satu pertimbangan utama.
“Pertimbangannya antara lain juga diupayakan sesedikit mungkin harus membebaskan tanah atau lahan. Kalau di sana adalah lahan pihak ketiga maka itu tentu nanti oleh PT MRT akan dibahas seperti apa,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (6/8).
Untuk itu, kata Benyamin, usulan trase yang saat ini belum juga final lantaran masih ada pertimbangan salah satunya hal tersebut. Pembebasan lahan yang sedikit dan adanya pihak ketiga, kata dia, dapat meringankan pemerintah daerah dari segi pendanaan.
“Artinya pemerintah daerah tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk pembebasan lahan, ini yang paling strategis saya kira,” jelas orang nomor satu di kota berjuluk anggrek.
Selain itu, Benyamin menyatakan bahwa pembangunan MRT di kota ini akan sangat bergantung pada survei jumlah lalu lintas harian rata-rata (LHR) untuk menentukan trase yang paling efektif.
“Sangat tergantung kepada survei jumlah lalu lintas harian rata-rata. Siapa yang paling besar LHR itu, itu nanti yang akan menjadi pilihan. Apakah trase pertama atau trase ke dua,” ucapnya.
Dengan mengedepankan efisiensi lahan dan mengandalkan kerjasama dengan PT MRT, pembangunan MRT di Tangsel diharapkan dapat menjadi solusi transportasi yang efektif dan berkelanjutan bagi warga Tangsel.
“Tapi prinsipnya kami menyambut baik terbangunnya MRT di Tangsel. Karena saya yakin dengan menggandeng PT MRT ini akan berjalan sebagimana yang kita harapkan,” pungkasnya. (eko)
Diskusi tentang ini post