SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Angka pergerakan pesawat dan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta kembali meningkat pasca larangan mudik berakhir. Data pergerakan sudah naik 2,5 kali lipat dibandingkan saat larangan mudik masih berlaku.
“Pembatasan perjalanan orang kan pada saat Idul Fitri berakhir 7 Juni. Jadi setelah 7 juni sampai sekarang ada peningkatan. Data pergerakan bisa sampai 2,5 kali lipat, tapi itu masih sangat jauh dari kondisi normal,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, usai mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang melakukan kunjungan kerja ke Terminal 2 Bandara Soetta, Tangerang, Kamis (25/6).
Menurutnya, peningkatan tersebut masih jauh bila dibandingkan dengan kondisi normal atau sebelum Covid-19 mewabah di Indonesia.
“Di Bandara Soekarno-Hatta ini normalnya ada 1.200 pergerakan take off dan landing. Saat ini kita baru ada 300 (pergerakan), baru ada 25 persen dari kondisi normal sebelum corona,” ujarnya.
Ini berarti, masih ada 75 pesen ruang yang belum direspon atau belum ada demand (permintaan). Kendati demikian, Angkasa Pura II tengah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi adanya peningkatan yang diprediksi mulai terjadi awal Juli mendatang.
“Kita enggak berharap naik cepat, tapi paling tidak ada peningkatan yang dmulai Juli sampai Desember bisa naik, ini perlu persiapan kita semua,” katanya.
Awaluddin juga menjelaskan, kurangnya peningkatan pergerakan penumpang juga disebabkan banyaknya syarat yang harus dipenuhi penumpang.
“Kebutuhan masyarakat pertimbangannya adalah syarat yang banyak dan komponen biaya tambah dan ini membuat demand ada tingkat kesiapan dan kebutuhan yang harus kita perbaiki,” tutur Awaluddin.
Selain itu, adanya regulasi yang mengatur tentang kapasitas pesawat yang hanya boleh diisi tidak lebih dari 50 persen dari kapasitas seat juga mempengaruhi pergerakan.
“Pembatasan penumpang karena aspek physical distancing itu menjadi suatu yang wajib dilaksanakan. Jadi formulasi umum pembatasan penerbangan tadi menimbulkan
konsekuensi pembatasan penumpang waktu sibuk dan menurut aturan boleh hanya 50 persen orang saja,” tutur Awaluddin.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Terminal 2, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, kemarin. Kunjungan dilakukan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Saya datang ke Bandara Soekarno-Hatta untuk memastikan protokol kesehatan telah diterapkan sesuai Permenhub 41/2020 dan SE 13/2020 tentang Pengendalian Transportasi Udara dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19 di masa adaptasi kebiasaan baru ini,” ujarnya di Terminal 2, Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (25/6).
Budi mengecek penerapan protokol kesehatan mulai dari titik keberangkatan penumpang pesawat, pemeriksaan suhu badan, pengecekan dokumen, pada saat check in, saat menunggu boarding, hingga naik ke pesawat.
“Saya ingin memastikan juga pengawasan dan pengendalian oleh petugas di lapangan telah dijalankan baik dalam situasi normal maupun saat ada lonjakan penumpang atau pengunjung,” jelasnya.
Selain itu, Budi pun melakukan rapat koordinasi bersama semua stakeholder penerbangan seperti operator bandara, maskapai, operator navigasi, otoritas bandara, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19. Rapat koordinasi itu dilakukan untuk memastikan semua pihak telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. (irfan/gatot)
Diskusi tentang ini post