SATELITNEWS.COM, SERANG – Pasca deklarasi Koalisi Banten Maju (KBM), yang mengusung Andra Soni – Dimyati Natakusumah di Pilgub Banten 2024 nanti, yang terdiri dari 11 Partai Koalisi, terus menjadi sorotan publik.
Bahkan, percaturan dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Benten, menjadi tema politik yang sangat seksi di kalangan akademisi, khususnya di Banten.
“Saya berpendapat, peta Pilgub di Banten sangat menarik. Baru satu Pasangan Bakal Calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur Andra – Dimyati, yang sudah sah mendapat rekomendasi usungan dari 11 Partai Politik. Sebut saja, Andra – Dimyati itu, memiliki power full atau kekuatan penuh dan sangat siap bertempur, untuk memenangkan Pilgub Banten satu putaran tanpa harus berdarah-darah,” kata Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Banten, Dr. H. Syaeful Bahri, SAg, MM, CHCM, Rabu (7/8/2024).
Syaeful menilai, kekuatan KBM mengusung Andra – Dimyati itu bisa disebut bagian dari skema strategi Koalisi Indonesia Maju (KIM) Pilpres kemarin.
Bahkan, pada Pilgub Banten ini bisa disebut KBM plus, karena ada tambahan Parpol yang bergabung seperti PKS, PPP dan NasDem.
“Ini bagian dari skema kekuatan KBM plus, dari Prabowo efek. Di, kekuatan politik Andra – Dimyati benar-benar power full . Ini besutan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus all time final, untuk membereskan Pilgub Banten tanpa harus berdarah-darah alias diciptakan melawan kotak kosong,” tambah Syaeful.
Meski demikian, ada hal yang menarik dalam kontestasi Pilgub Banten 2024, dimana KMB yang memasangkan Andra – Dimyati akan berhadapan dengan Airin dari Golkar, yang wacananya berkoalisi dengan PDIP menyodorkan figur Ade Sumardi (Ketua DPD PDIP Banten).
“Ini masih menjadi perhatian publik, apakah mungkin Golkar koalisi dengan PDIP di Pilgub Banten. Sementara, Pimpinan Pusat Golkar, Airlangga, pada Pilpres dan sampai sekarang masih dalam satu KIM. Politik dinamis, atau bisa jadi bagaimana di injury time nanti Golkar gabung KMB di Pilgub Banten. Kalau skema itu terjadi, maka Pilgub Banten bisa melawan kotak kosong,” paparnya.
Namun demikian, sekalipun Golkar dan PDIP memaksakan memasangkan Airin – Ade , tentu akan terjadi kontradiktif di Pilgub. Sebab, mau tidak mau para calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung oleh partai dari KMB, ada konsekuensi untuk berkampanye memenangkan Pilkada di Kabupaten/Kota di Banten, dan sudah pasti Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati dari KBM, akan mengkampanyekan Calon Gubernur dan Wakil Gubernurnya Andra – Dimyati.
“KBM ini menyapu bersih, partai-partai masuk dalam koalisinya dan kemungkinan Parpol yang di luar KIM plus maupun KBM, akan kehilangan koalisi. Namun sekalipun partai di luar KBM tersebut, memaksakan tetap bertarung maka harus kerja sendiri dan ini butuh logistik atau amunisi cukup besar. Tetap saja, partai itu tidak memiliki kekuatan koalisi partai,” tandas Syaeful.
Di bagian lain, Syaeful menilai selain kekuatan partai Andra – Dimyati juga, didukung oleh kekuatan sejumlah tokoh dan politisi handal dari Banten Utara. Sebut saja wilayah Banten Utara itu, ada figur Wahidin Halim dan Zaki Iskandar.
Termasuk, Arief R Wismansyah juga yang partainya Demokrat, mengusung Andra – Dimyati, juga menyatakan mematuhi keputusan partai.
“Dengan melihat peta Pilgub seperti ini, KBM semakin kuat dan kemungkinan partai yang di luar KIM plus dan KBM, dibuat tidak akan mendapatkan atau kehabisan partai koalisi,” imbuhnya.
Selebihnya, ia juga melihat gerakan Andra – Dimyati semakin massif, untuk bagaimana meraih simpatik masyarakat. (mardiana)
Diskusi tentang ini post