SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Kata sepakat antara Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus di Jakarta dan Jawa Barat hampir final. Cagubnya sudah disepakati, tinggal menentukan Cawagubnya. Di Banten, ini yang menarik. Apakah Golkar bakal gabung dengan duet yang diajukan Gerindra Cs, atau tetap mengusung kader sendiri? Sepertinya, keputusan finalnya akan ditentukan pada last minutes.
KIM plus sudah menyepakati Cagub di Jakarta adalah Ridwan Kamil, sedangkan Dedi Mulyadi disepakati maju sebagai Cagub di Jabar. Di Banten, KIM Plus minus Golkar sepakat mengusung duet Andra Soni dan Dimyati Natakusumah. Sementara Golkar masih berusaha keras mendorong mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Sayangnya, kursi Golkar di Banten tidak cukup mengusung jagoannya sendiri.
Golkar perlu menarik parpol lain untuk membentuk koalisi. Sementara di Banten, partai yang masih jomblo tinggal PDIP. Kalau Golkar dan PDIP berkoalisi, sebenarnya sudah cukup mengunci tiket cagub-cawagub Banten, tapi Golkar masih dingin soal ajakan dari PDIP untuk koalisi di Banten.
Apa penyebab Golkar belum berkoalisi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Golkar Nurul Arifin irit bicara ketika ditanya soal ini. “Belum tahu. Masih dinamis dan mungkin akan masuk dalam keputusan yang terakhir, yang khusus,” jelas Nurul.
Golkar memastikan tetap akan berjuang agar Airin bisa dapat tiket nyagub. Sebab, keinginan untuk mengusung Airin di Pilgub Banten sudah dilakukan sejak lama. Airin dianggap punya modal politik yang baik untuk maju di Pilgub Banten.
“Perolehan suara Airin di Pileg 2024 kemarin sangat tinggi, bahkan paling tinggi di Golkar,” kata Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia. Melihat sikap Golkar yang masih belum jelas, PDIP berupaya mendekat. Ketua DPP PDIP, Said Abdullah menyatakan ketertarikannya berkoalisi dengan Golkar mengusung Airin.
Said bahkan mengklaim partainya sudah memutuskan mengusung Airin sebagai Cagub Banten. “Betul,” kata Said di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/8/2024). Airin, tambah Said, bakal diduetkan dengan kader PDIP. Namun, saat ditanya siapakah sosok yang akan mendampingi Airin jawaban Ketua Banggar itu normatif. “Insya Allah orang keduanya dari PDI Perjuangan, Mbak Airin dari Golkar,” ucap Said.
Lebih lanjut, Said menilai, kerja sama politik antara PDIP dengan Golkar di Pilgub Banten 2024 merupakan keniscayaan. Sebab, baru kali ini partainya kerja sama dengan Golkar yang memilih pisah jalan di Pilpres 2024 bersama KIM. “Di satu titik Golkar bisa bersama (KIM), di titik lain Golkar tidak bisa bersama karena setiap kabupaten/kota dan provinsi punya keunikan masing-masing,” imbuh dia.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan menyarankan, jika Golkar tetap ngotot mengusung Airin, maka harus berkoalisi. Tidak ada pilihan lain. “Saat ini, parpol yang mungkin adalah PDIP. Lagian, Banten kan bukan daerah yang terlalu strategis sehingga beda di KIM tidak jadi masalah serius. Beda dengan Jakarta, Jabar, Jawa Timur dan Jawa Tengah,” pungkas Kacung. (rm)
Diskusi tentang ini post