SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan menyediakan anggaran untuk bantuan biaya pendidikan mahasiswa jenjang perguruan tinggi melalui program Seribu Sarjana.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyatakan bantuan ini bertujuan agar mahasiswa dapat menyelesaikan pendidikan tanpa terkendala biaya. Terutama, mahasisiwa tak perlu terjerat pinjaman online (Pinjol) untuk membayar uang kuliah.
“Jadi saya baca di medsos ya, di berita-berita bahwa di luar Tangerang Selatan banyak mahasiswa yang terjerat pinjaman online untuk melunasi uang kuliahnya dan lainnya,” ujarnya dalam acara Sosialisasi dan Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Jenjang Perguruan Pinggi di Auditorium Graha Widya Bhakti Puspiptek, Rabu (7/8).
“Dari situ kemudian saya terbesit kenapa tidak Pemkot juga menggelontorkan sejumlah anggaran untuk membantu mahasiswa khususnya untuk tugas-tugas akhir semester 8, supaya mereka tidak tanggung gitu kan. Akhirnya lahirlah program Seribu Sarjana ini,” sambung Benyamin.
Benyamin menyampaikan, walaupun pihaknya menargetkan 1.000 sarjana, tetapi target tersebut kemungkinan besar akan selesai sepenuhnya pada tahun 2025 mendatang. Kata dia bantuan tiap orangnya mendapatkan uang tunai Rp 7.500.000 dengan langsung dikirimkan ke rekening bank yang telah dibuka.
“Target kita 1.000, tapi tercatat tahun ini baru sekitar 600-an penerima. Nanti, 300-an lagi akan saya lanjutkan tahun 2025 mendatang. Kampusnya boleh di mana aja. Silahkan saja yang kuliahnya di Bandung, di mana aja boleh, asal KTP-nya Tangsel. Kampus luar negeri juga boleh tapi standar uangnya tetap sesuai budget yang ada, sementara ini Rp7.500.000 untuk bantuan semester akhir,” jelasnya.
“Nantinya mereka akan diarahkan untuk buka rekening bjb, kemudian nanti pengambilannya itu mereka memberikan kuasa kepada kampus,” lanjutnya.
Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni menuturkan bahwa persyaratan yang diberikan cukuplah mudah. Mulai dari ber-KTP Tangsel dan diprioritaskan mahasiswa semester akhir. Untuk itu, kata dia, apabila ada yang tidak masuk kualifikasi lantaran memang diluar prioritas.
“Persyaratannya nggak ribet yang penting KTP Tangsel. Awalnya memang hanya untuk berpestasi dan tidak mampu, tapi bukan itu saja yang diprioritaskan. Jadi pada akhirnya yang mengusulkan, dan rata-rata yang gugur itu karena mereka bukan di tahap menyusun skripsi. Itu aja yang tidak lulus dari verifikasi. Karena targetnya adalah bantuan untuk mahasiswa yang sedang berjuang di tahap akhir, dan sedang menyelesaikan skripsi,” ungkapnya.
Terakhir, ia menyampaikan untuk tahun 2024 dana yang digelontorkan untuk bantuan beasiswa sebesar Rp 3.750.000.000. Bantuan ini juga diharapkan akan terus berlanjut kedepannya.
Salah satu mahasiswa penerima bantuan pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Tangerang, Eka menyampaikan tanggapannya terkait program ini. Kata dia, adanya program ini disebut sangat membantu untuk meringankan nominal yang dibutuhkan.
“Bagus sih membantu banget bagi kita yang sedang berkutat di tugas akhir atau skripsi, karena jujur di akhir ini biaya kuliah makin besar ya, kaya bayaran ini dan itu. Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini bisa mengurangi beban banget,” kata Eka.
Eka juga menjelaskan bahwa uang bantuan tersebut akan digunakan untuk membayar tunggakan yang belum terbayar, skripsi, serta biaya wisuda. “Buat tunggakan yang belum terbayar, dan untuk bayar skripsi serta wisuda,” ucap dia.
Menurut Eka, proses pendaftaran program bantuan pendidikan mahasiswa semester akhir ini cukup mudah, karena hanya perlu memenuhi syarat yang diberikan oleh dinas pendidikan seperti KTP Tangsel, surat keterangan sedang skripsi, akte kelahiran, dan keterangan RT/RW.
Meski bantuan belum cair, Eka berharap prosesnya berjalan lancar. “Belum masih proses bersama yang lain, berapa lamanya saya lupa,” tutupnya. (eko)
Diskusi tentang ini post