SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Dewan Pakar salah satu parpol sekaligus akademisi dari Universitas Raharja Kota Tangerang Dr Po Abas Sunarya menyambut baik rekomendasi terhadap 4 pasang bakal calon kepala daerah.
Abas mengatakan, ada hal yang harus dipahami khususnya oleh pengurus parpol bahwa pilkada berbeda dengan pileg, sehingga posisinya harus didudukkan dengan benar.
“Kalau di pileg, partai itu sangat berharap (kader) tidak “berselingkuh” dan harus tetap satu partai. Sedangkan kalau kita bicara tentang pilkada baik pilwalkot, bupati dan gubernur itu harus pikirkan yang layak akan kapabilitasnya, elektabilitas, rekam jejaknya jelas serta punya pengalaman. Karena, ke depannya itu penuh dengan tantangan “katanya, Jumat (9/8/2024).
Dia menambahkan, berkaca di beberapa negara maju termasuk di Asia, pemerintah sangat memegang peran untuk mengendalikan wilayahnya.
“Jika si pemimpin hanya didasarkan pada sosok yang pas atau tidak pas (di hati). Terus juga senang atau tidak senang, itulah yang susah. Karena, itu harus memulai lagi dari awal,”ungkapnya.
Namun, jika kandidatnya adalah orang yang telah berpengalaman serta memiliki surveinya itu bagus, saya kira ini harus diserahkan kepada masyarakat di daerah itu sendiri,”ujarnya.
Dia mengatakan, Indonesia sudah mengalami beberapa kali pemilu, termasuk Kota Tangerang. Berdasarkan pengalaman itu pula, sosok yang telah memiliki rekam jejak serta melalui survei biasanya hasil akhirnya tidak jauh berbeda dengan survei.
Terlebih bila margin error sosok tersebut kecil. “Dan rata rata tim yang melakukan survei itu benar (hasilnya), Seharusnya kita (bisa) mengacu dari situ,” terangnya.
Sebab, tambahnya mulai dari keunggulan tokoh atau kandidat, kepercayaan masyarakatnya juga sudah ada diketahui publik. Apalagi sosok tersebut pernah menjabat di pemerintahan. “Entah itu wakil atau pun yang lainnya. Baik tingkat kota, kabupaten atau provinsi,”ucapnya.
“Ini menjadi sesuatu yang bagus menurut saya. Khususnya, kalau kita menyikapi beberapa hari kemarin sudah diberikan mandat dari kantor DPP partai politik. Saya berharap kawan kawan di partai lain ini bisa memahaminya,”urainya.
Bagaimana pun ujarny kelak ketika kandidat terpilih sebagai kepala daerah, maka sudah bukan menjadi kepala daerah Golkar semata, akan tetapi menjadi pemimpin bagi semua rakyatnya di daerah tersebut.
Untuk itu, seluruh komponen masyarakat bisa berperan sebagai agen kontrol.
” Kita harus paham dan harus bisa menjadi fungsi kontrol kepada orang yang telah diamanahkan kepala daerah. Karena, nantinya akan dikoreksi kinerjanya oleh DPRD tingkat satu dan dua. Bukan saya mendahului, tapi juga saya mengikuti survei survei oleh lembaga. Ternyata memang jauh keunggulan sosok yang berpengalaman, “ucapnya.
Karena itu, dirinya mengajak pengurus parpol lain agar tidak membuang banyak energi dengan bertkaca pada hasil survei.
” Saya kira kawan- kawan di parpol dan masyarakat sudah dewasa menyikapinya. Pasangan mana yang diterima oleh masyarakat, terlebih dia itu amanah, bisa memaslahatkan masyarakat dan juga memenuhi aspirasi masyarakat untuk menjalankan pemerintahan lebih baik kedepannya. Saya kira ini lah yang betul betul harus dikontrol oleh temen temen legislatif,” ucap Abas. (made)
Diskusi tentang ini post