SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Nasib nahas dialami Cucun Sunayah (52), warga Kampung Cileuksa, Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang.
Rumah yang ditinggalinya selama bertahun-tahun, ambruk rata dengan tanah lantaran sudah lapuk dimakan usia, Minggu (11/8/2024) dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Cucun mengatakan, pada saat kejadian dirinya sedang menginap di rumah saudaranya, akibat cuaca buruk. Hal itu dia lakukan, karena rumah miliknya sudah lapuk dan khawatir ambruk, karena tidak kuat menahan perubahan cuaca alias hujan deras.
Rumah yang terbuat dari anyaman bambu atau bilik itu, lanjutnya, sudah lama tidak diperbaiki karena tidak memiliki anggaran. Bahkan, kata dia, Pemerintahan Desa setempat sudah mengajukan perbaikan rumah kepada Pemkab Pandeglang, namun belum direspons.
“Pas kejadian itu, saya sengaja tinggal di rumah saudara dulu, karena ngeri (takut) cuaca hujan dan rumah sudah tidak layak huni, tiang rumah juga sudah keropos. Katanya sih sudah diajukan buat diperbaiki, tetapi belum ada sampe sekarang,” kata Cucun.
Dia berharap, bisa mendapatkan bantuan perbaikan rumah, karena tidak memiliki anggaran apabila harus memperbaiki sendiri. Untuk sementara, dirinya tinggal bersama saudara, atau kerabat yang rumahnya tidak terlalu jauh.
“Di sini tinggal sama anak terakhir, suami sudah meninggal dunia. Jadi mau gimana lagi, sekarang rumah ambruk. Semoga ada bantuan baik dari pemerintah maupun dermawan,” harapnya.
Kepala Desa (Kades) Bandung, Kecamatan Banjar, Wahyu Kusnadiharja mengakui, ada rumah warganya yang kurang mampu, ambruk. Kejadian itu, kata dia, diketahui setelah ada warga yang melapor. Dia juga mengaku, sudah meminta kepada warga setempat agar ikut membantu melakukan evakuasi bahan bangunan yang masih layak digunakan.
“Kejadiannya itu sekitar pukul 01.00 WIB yah, tadi pagi saya langsung meminta warga untuk gotong royong, membantu mengevakuasi rumah korban. Saya langsung sampaikan agar bisa dibantu oleh masyarakat,” ungkap Wahyu.
Dia mengaku, Pemerintahan Desa sudah sering menyampaikan bantuan perbaikan rumah janda kurang mampu tersebut, kepada Pemkab Pandeglang setiap tahunnya. Akan tetapi, hingga saat ini usulan perbaikan rumah yang disampaikannya tidak pernah direspons.
“Tahun 2022 lalu, kita juga sudah usulkan. Tahun 2024 juga, sudah kita usulkan, dan sampai ambruk sekarang bantuan itu belum juga ada. Kita juga enggak tahu, kenapa sampai sekarang usulan itu belum ditindaklanjuti,” pungkasnya.
“Saya berharap, bantuan tersebut segera direalisasikan. Karena kasian warga saya. Bantuan dari kami, atau desa tidak seberapa. Kita juga harapkan, usulan perbaikan rumah yang disampaikan bisa segera terealisasi,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post