SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Film Kromoleo: Teror 1 Malam akan tayang di seluruh bioskop Tanah Air mulai 22 Agustus 2024 mendatang. Film ini digarap oleh sutradara film box office, Anggy Umbara.
Film Kromoleo mengangkat cerita tentang urban legend di daerah Jawa Tengah terkait gerombolan hantu pembawa jenazah bernama Kromoleo. Anggy Umbara membuat film ini untuk tujuan melestarikan sekaligus merawat cerita ini sebagai kekayaan kebudayaan Indonesia dengan diangkat ke dalam flm.
Selain itu, Anggy Umbara juga mengawinkan cerita hantu Kromoleo dengan kasus pelanggaran HAM di masa lalu. Anggy meyakini sebuah kejahatan meskipun dirahasiakan pastinya akan terbongkar juga pada waktunya.
Film Kromoleo menceritakan tentang Zia (Ratu Sofia), seorang perempuan muda yang selama ini tinggal di kota. Dia pun terjebak dalam konflik antara kakek dengan ayahnya dengan masa lalu yang kelam.
Zia sejatinya sudah diminta oleh sang kakek, Danang (Tio Pakusadewo), untuk tidak pulang ke kampung halaman. Akan tetapi, Zia melanggarnya dengan tetap pulang kampung untuk tujuan mengunjungi pemakaman ibunya dan ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada keluarganya.
Ditemani Dika (Abun Sungkar), Zia menuntut kakeknya untuk memberikan jawaban di balik alasan dia selama ini mengapa Zia dilarang kembali ke desa setelah ayahnya menghilang secara misterius. Sampai akhirnya, mereka pun bertemu dengan Kromoleo dan terungkap misteri yang selama ini ditutupi.
Setelah Zia datang ke kampung halaman, kutukan itu muncul. Kepala desa meminta warga untuk sembunyi di rumah serta melarang mereka keluar pada małam hari.
Karena pada malam hari, rombongan hantu pembawa keranda mayat bernama Kromoleo akan muncul bergentayangan. Siapapun yang melihatnya secara langsung, pasti akan mati.
Kromoleo digambarkan sebagai sekumpulan hamtu dengan jubah hitam yang membawa keranda mayat menakutkan. Matanya memancarkan sinar semakin memperkuat teror.
Zia pun mengetahui cerita di balik konflik yang terjadi antara ayah dan kakeknya. Di sisi lain, Kromoleo semakin mengancam nyawa warga desa. (jpc)
Diskusi tentang ini post