SATELITNEWS.COM, TANGSEL–Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menargetkan atlet nya mampu meraih medali dalam Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Hal tersebut diungkapkan Pembina FPTI Tangsel, Suhara Manullang.
Suhara menyampaikan bahwa FPTI Tangsel mengirimkan dua atlet yang mewakili Banten. Mereka adalah Sabrina Syarifah Calidris dan Reymeyza Alya Ramadhani. Nantinya, kata Suhara, para atlet bakal merebutkan beberapa kategori.
“Ini kan PON ya, berarti kontingen dari Provinsi Banten, target tiga emas di PON ini. Jadi dari dua kecepatan atau speed yaitu untuk beregu 3 orang, dan beregu dua orang dan satu lagi perorangan. Jadi target panjat tebing Banten 3 emas,” ujarnya dalam pelepasan 81 atlet di Aula Blandongan, Puspemkot Tangsel, pada Jumat (23/8).
Suhara menyebut, kedua atlet kota berjuluk anggrek itu telah melewati berbagai tahapan salah satunya dengan mengantongi emas pada pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Banten lalu yang berlangsung di Kota Tangerang. Hasil peroleh itu menjadi acuan dalam menyabet emas di PON Aceh-Sumut mendatang.
“Kalau kemarin waktu Porprov yang di Tangerang itu dua emas. Ada satu perak kalau tidak salah. Jadi memang atlet di Tangsel ini sebagai satu persiapan untuk nanti atlet nasional dan bisa ke dunia. Karena kita memiliki pelatih yang melatih di olimpiade, itu pelatihnya yang sekarang di Tangerang Selatan,” jelasnya.
Suhara menjelaskan, dari hasil analisa FPTI Tangsel, terdapat banyak pesaing berat. Tetapi, menurutnya, pesaing terberat adalah atlet dari Jawa Timur.
“Dengan target 3 emas. Memang menurut informasi pelatih yang cukup jadi saingan berat adalah Jawa Timur, karena kan memang mereka sudah biasa ikut beberapa event. Jadi kita doakan, tadi yang 3 emas itu bisa diraih,” katanya.
Di sisi lain, dengan progres yang cukup cemerlang itu terdapat hal luput dari perhatian yaitu minimnya fasilitas penunjang latihan bagi para atlet. Seharusnya, untuk beberapa kategori mengharuskan alat yang mempuni.
“Jadi pada kesempatan ini atlet kita miliki, untuk pelatih kita miliki tingkat nasional, dan tinggal sarana masih perlu diperhatikan. Jadi, baik venue mungkin ada beberapa perlengkapan contoh masalah kecepatan. Kan kita lihat itu yang di olimpiade ya, secara otomatis, kemudian untuk pengaman-pengaman ini yang memang tidak bisa ditinggalkan,” ungkapnya.
“Selama ini panjat tebing di Tangerang Selatan itu sifatnya meminjam. Mudah-mudahan ke depan punya venue sendiri dan dilengkapi dengan berbagai perlengkapan. Sehingga tidak hanya dua atlet ini saja, tapi kami sedang menyiapkan juga untuk ke depannya, atlet-atlet unggul. Karena kita tahu olahraga kan tidak instan tapi pembinaan,” lanjutnya. (eko)
Diskusi tentang ini post