SATELITNEWS.COM, TANGSEL–Nasib nahas dialami seorang pelajar berinisial S (14) yang menjadi korban pembacokan di Jalan Palapa, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat (23/8/2024) kemarin. S sempat dilarikan ke rumah sakit oleh warga sekitar usai kejadian, tetapi nyawa S sudah tidak tertolong.
“Korban mengalami luka berat akibat senjata tajam (luka sobek pada dibagian belakang leher), dan meninggal dunia diduga saat dalam perjalanan ke RS,” ujar Kasi Humas Polres Tangsel, AKP Muhamad Agil Sahril saat dikonfirmasi, Minggu (25/8/2024).
Agil menyampaikan, peristiwa itu diklaim menjadi atensi pihaknya yang saat ini tengah dalam proses penyelidikan Sat Reskrim Polres Tangsel dan Reskrim Polsek Ciputat Timur. Serta, Agil menyebut pihaknya tengah mencari keberadaan pelaku.
“Untuk perkara tersebut saat ini sedang diinvestigasi oleh tim gabungan Satreskrim Polres Tangsel dan Polsek Ciputat Timur. Tim saat ini masih berada di lapangan untuk mengumpulkan petunjuk-petunjuk, saksi-saksi dan barang bukti serta mencari keberadaan terduga pelaku. Mohon doa dari masyarakat agar perkara segera menemui titik terang dan mengungkap pelakunya,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar laki-laki tersungkur tidak sadarkan diri setelah mengalami luka bacokan di bagian leher belakang. Siswa tersebut dibacok saat berada diatas motor di Jalan Palapa tepatnya depan sekolah Erenos. Siswa tersebut diduga terlibat tawuran oleh pelajar lainnya.
Sobri, saksi mata di lokasi menyampaikan bahwa korban mengendarai sepeda motor berdua dengan temannya. Namun, korban yang dibonceng terkena bacok saat sepeda motor terhenti di lampu merah dekat bundaran Maruga sekitar pukul 14.30 WIB.
“Mereka naik motor datang dari arah perumahan Nusa Indah dikejar sama dua orang lalu korban ini kena di sini, kebacok. Korban berdua naik motor, yang kena bacok itu yang dibonceng belakang. Abis kena bacok, bocahnya lari langsung jatuh di dekat got,” ujar Sobri saat ditemui di tempat kejadian perkara.
Awalnya, Sobri menduga keributan itu merupakan ada aksi pembegalan. Namun, saat ia dekati terlihat satu pelajar lengkap menggunakan seragam tidak sadarkan diri. Ia pun dengan pengendara saat itu langsung mengangkat korban untuk dilarikan ke rumah sakit.
“Dibawa rumah sakit permata katanya tadi. Anak sekolah masih pake baju seragam MTS Al Falah. Saya bantu naikin, karena kaget sudah jatuh di jalan, udah ngga sadar mungkin karena pendarahan. Waktu diangkat sudah ngga sadar pada biru mukanya, darahnya banyak yang keluar. Ngangkatnya juga ngga tega saya, dinaikin ke motor aja udah ngga kuat, dia lemes badannya,” ungkapnya.
Hal serupa dikatakan Asep, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Tangsel itu mengatakan pelaku yang berjumlah dua orang sempat dikejar oleh sejumlah pengemudi ojek online (ojol). Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
“Tersangka kabur puter balik sempat dikejar sama grab cuma ngga ketangkep. Kalau korban ngga pakai helm kemungkinan pecah kepalanya kena golok, lukanya di tengkuk bawah leher bagian belakang,” pungkasnya. (eko)
Diskusi tentang ini post