SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Ratusan masyarakat di Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, diberi pemahaman dan pelatihan kesiapsiagaan bencana. Tujuannya, sebagai upaya mengantisipasi korban jiwa akibat bencana megathrust.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, masyarakat tidak perlu panik menyikapi potensi-potensi kegempaan yang diprediksi bisa terjadi kapan saja, termasuk dengan potensi megathrust yang sedang hangat diperbincangkan saat ini.
Masyarakat, kata dia, harus tetap waspada lebih sigap dalam menghadapi potensi kegempaan.
“Karena itu, tak harus panik dengan berbagai informasi menyangkut megathrust. Potensi bencana itu memang ada, tetapi terjadinya kapan kita tidak tahu, dan tidak bisa diprediksi, akan tetapi kesiapsiagaan dan mitigasi bencana sangat penting dilakukan, agar masyarakat paham apa yang harus dilakukan apabila terjadi bencana tersebut,” kata Irna, Kamis (29/8/2024).
Irna mengatakan, Kabupaten Pandeglang memiliki sejarah kebencanaan yang sangat dahsyat yakni, bencana tsunami 22 Desember 2018 yang menelan ratusan korban jiwa dan ratusan rumah mengalami kerusakan. Bahkan, kerugian ekonomi yang tidak kecil akibat bencana tersebut.
“Tsunami waktu itu, tidak pernah diprediksi sebelumnya. Jadi, bisa saja bencana itu tak bisa diprediksi, Mudah-mudahan, potensi megathrust tidak terjadi, akan tetapi tetap harus waspada. Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni, dengan meningkatkan kesigapan masyarakat,” tambahnya.
Irna juga mengatakan, upaya antisipasi perlu dilakukan sejak dini, seperti memitigasi, serta mengedukasi dan memberikan pelatihan kepada masyarakat, soal kebencanaan melalui sekolah, majelis taklim, pondok pesantren dan lainnya.
Tindakan itu harus dilakukan, supaya potensi kerugian materi dan non materi akibat bencana bisa ditekan atau tidak terlalu besar.
“Masyarakat perlu diedukasi cara penyelamatan saat terjadi gempa bumi. Dengan begitu, masyarakat nanti sudah mengerti apa yang harus dan tidak harus dilakukan ketika bencana alam terjadi,” tambahnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana, mengatakan gladi kesiapsiagaan ini merupakan upaya BPBD Provinsi Banten untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap potensi bencana banjir dan gempa bumi atau megathrust.
Gladi kesiapsiagaan ini, mencakup simulasi evakuasi cepat dan penyelamatan korban di lokasi yang dianggap rawan.
Tim dari BPBD Provinsi Banten, memberikan pengarahan dan arahan kepada peserta, termasuk tata cara evakuasi yang efektif dan penanganan darurat.
“Gladi kesiapsiagaan ini, merupakan bagian dari program rutin untuk memastikan bahwa semua pihak terlibat memiliki pemahaman yang baik terkait protokol kesiapsiagaan bencana. Ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam melaksanakan langkah-langkah kesiapsiagaan,” pungkasnya. (adib)
Diskusi tentang ini post