SATELITNEWS.COM, LEBAK–Bencana pergerakan tanah terjadi Kampung Margamulya Dua, Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak. Akibat fenomena tersebut, satu rumah warga mengalami kerusakan. Sementara puluhan rumah lainnya terancam.
Berdasarkan informasi, peristiwa itu terjadi sejak beberapa hari terakhir. Fenomena serupa sebelumnya pernah terjadi tahun 2022 di Kecamatan Cikulur. Saat itu, salah satu kejadian terparah ada di Desa Curugpanjang di mana total 56 rumah terdampak. Sedangkan pada tahun 2023 peristiwa itu mengakibatkan kerusakan pada 16 rumah, di mana 3 di antaranya sudah ambruk.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, pihaknya akan segera melakukan peninjauan ke Desa Cigoong Utara pasca kejadian.
“Fenomena ini (pergerkan tanah) berulang di Kecamatan Cikulur. Bencana serupa pernah terjadi pada tahun 1980-an dan sekarang terjadi lagi. Kami sedang mencari faktor pemicunya,” ujar Febby saat dihubungi wartawan, Minggu (1/9/2024).
Febby menjelaskan, BPBD Lebak akan melakukan kajian mendalam untuk menentukan penyebab pasti dari bencana pergerakan tanah yang terjadi berulang kali di desa-desa sekitarnya seperti Desa Cigoong Utara dan Curugpanjang. “Kami akan meneliti apakah ada kaitannya dengan pembangunan masif atau kerentanan tanah. Ini menjadi fokus kami dalam penelitian kebencanaan,” jelasnya.
Bencana pergerakan tanah di Cikulur telah merusak puluhan rumah serta fasilitas umum seperti masjid, jalan, dan sekolah. Saat ini, puluhan warga yang terdampak pada tahun 2022 dan 2023 telah direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Berdasarkan penelitian Badan Geologi dan BPBD Lebak, kata Febby wilayah Cigoong Utara termasuk daerah yang rentan terhadap pergerakan tanah. “Memang sepanjang Desa Cigoong Utara dan Desa Curugpanjang merupakan wilayah dengan kerentanan tanah menengah hingga tinggi,” tandas Febby. (mulyana)
Diskusi tentang ini post