SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menjadi narasumber bersama Bupati Banggai Kepulauan, dengan tema “Webinar Pengelolaan Keuangan Daerah Dimasa Pandemik Covid-19 dan Menuju New Normal”. Acara tersebut digelar oleh PKN STAN (Politeknik Keuangan Negara).
“Pada saat awal terjadinya wabah virus korona di Kabupaten Tangerang, Pemerintah Daerah belum memiliki pengalaman dalam menghadapi wabah seperti ini, karena tidak pernah terjadi sebelumnya,” kata Zaki, Jumat lalu (26/6)
Lanjut Zaki, ketika memasuki akhir bulan April dan awal bulan Mei tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah mulai bisa mengontrol situasi yang ada sesuai petunjuk Pemerintah Pusat dan Gubernur Banten.
Zaki melanjutkan, pelaksanaan kegiatan APBD Kabupaten Tangerang di tengah pandemi tentu saja mengalami kejutan yang luar biasa. Setelah dilakukan koordinasi dan konsultasi dengan Gubernur Banten serta Mendagri, bahwa Pemerintah Pusat telah mengeluarkan peraturan untuk refocusing anggaran dan realisasi APBD, khusus untuk penanganan Covid-19.
“Pemerintah Kabupaten Tangerang melakukan realokasi, refocusing anggaran sesuai dengan peraturan yang ada dan sepengetahuan gubernur dan juga DPRD tentunya,” ucapnya.
Di tengah perjalanan, Pemda Kabupaten Tangerang melakukan refocusing anggaran pertama adalah sebanyak Rp83 miliar lebih. Ternyata realokasi anggaran pertama tersebut tidak cukup untuk mengatasi kondisi pandemik dan Pemda melakukan refocusing kedua. Tentu saja itu atas berdasarkan peraturan dari Pemerintah Pusat, dengan nilai total alokasi anggaran kedua sebanyak Rp150 miliar.
Kata Zaki, dalam perjalanannya dan seiring waktu, Kabupaten Tangerang memutuskan realokasi anggaran ketiga sebesar Rp172 miliar untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
“Itu semua dilakukan untuk penanganan Covid-19, baik secara medis maupun penanganan dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat dan dalam refocusing, dan realokasi anggaran tersebut juga sudah sesuai dengan peraturan atau Instruksi Presiden yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Menurut Zaki, di Kabupaten Tangerang khususnya BPKAD, Bapenda dan Bappeda harus cermat dan teliti dalam penggunaan anggaran, terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
“Jadi bisa dibayangkan 3 bulan yang lalu itu Pemerintah Kabupaten Tangerang dikagetkan dan dikejutkan, dengan sesuatu yang tidak pernah kita duga dan bisa kita lihat. Bahkan tidak pernah kita bisa prediksi sampai kapan ini akan terjadi,” tandasnya.
Jadi total anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Tangerang, dampak sosialnya di kabupaten kurang lebih sebesar Rp600 miliar lebih anggaran yang dibutuhkan.
“Bagaimana kita agar menjalankan kembali roda perekonomian masyarakat di tengah pandemi, karena keberlangsungan ekonomi harus berjalan. Jangan sampai kesehatan terkapar, ekonomi juga ikut terkapar. Nah ini makanya kita harus segera memulai hidup normal baru di tengah pandemi untuk melangsungkan kehidupan perekonomian kita,” tutupnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post