SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti mengaku belajar banyak dari kegagalan di Euro 2024 lalu. Ia bertekad melakukan regenerasi dengan membangun ulang tim yang bisa berbicara banyak di masa depan.
Seperti diketahui, perjalanan Italia sebagai juara bertahan berakhir di babak 16 besar usai dibungkam Swiss 0-2. Kritikan tajam lalu mengalir kepada Gli Azzurri, mulai dari pemilihan pemain, taktik yang membingungkan, hingga daya juang pemain ikut dibahas.
Spalletti pada akhirnya tetap dipertahankan meski mendapat sorotan sana-sini. Usai mengevaluasi hasil buruk Italia selama musim panas, ia telah menemukan apa yang salah dari turnamen sebelumnya dan berjuang untuk memperbaikinya.
“Sekarang, kami membuka lembaran baru dan mulai sekarang, kami harus lebih memikirkan identitas kami. Saya pikir inilah saatnya untuk mencoba sesuatu yang berbeda,” ujar Spalletti dalam jumpa pers, dikutip Football Italia.
“Mau tidak mau, ini juga berarti mencoret sejumlah pemain. Saya akan membuat grup baru, tim baru, mengurangi tekanan pada mereka dan semoga mereka semakin merasakan keindahan seragam Azzurri.”
Spalletti juga akan menerapkan taktik yang lebih sederhana bersama Italia. Ia mengakui bahwa skema yang ia terapkan di Jerman lalu tidak efektif dan malah menyulitkan pemain.
“Taktik tim juga masuk dalam refleksi yang kami sebutkan sebelumnya. Salah satu permintaan yang agak terlalu menuntut adalah bertahan dengan formasi empat bek namun membangun serangan dengan formasi tiga bek, mengubah sistem selama pertandingan dan itu mungkin sebuah kesalahan,” Spalletti melanjutkan.
“Saya ingin menghilangkan keraguan ini sekarang, kami akan selalu bermain dengan formasi 3-5-2 atau 3-4-2-1. Jika Anda bermain dengan dua penyerang, itu akan menjadi mudah, dimulai dengan 3-5-2 atau 3-5-1-1, atau 3-4-2-1,” tegasnya.
Italia akan menjalani laga tandang melawan Prancis dan Israel dalam ajang UEFA Nations League 2024-25 pada bulan ini. Laga pertama digelar di Paris pada 7 September, disusul lawatan ke Budapest tiga hari berselang.
Pada bagian lain, Joshua Kimmich ditunjuk sebagai kapten baru Timnas Jerman selepas pensiunnya Ilkay Gundogan dari tugas negara. Sedangkan Antonio Rudiger dan Kai Havertz akan menjadi wakilnya.
Keputusan itu diambil pelatih Julian Nagelsmann dalam menyambut era baru selepas Piala Eropa 2024. Seperti diberitakan The Athletic, ia menyebut bahwa gelandang Bayern Munich itu adalah ‘pilihan logis untuk menjadi suksesor.’
“Ia memimpin dengan mentalitasnya. Dengan ketiga pemain tersebut, kami memiliki perpaduan yang sangat bagus,” jelas Nagelsmann soal keputusannya.
Kimmich saat ini menjadi pemain aktif Jerman dengan caps terbanyak, yakni 91 kali. Pemain 29 tahun itu juga pernah menjadi kapten Die Mannschaft dalam 17 kesempatan berbeda.
Di level klub, Kimmich juga kerap ditunjuk sebagai kapten saat Manuel Neuer absen. Oleh sebab itu, tak heran bila ia ditunjuk sebagai kapten baru timnas setelah nama-nama seperti Neuer, Gundogan, dan Toni Kroos memutuskan pensiun dari timnas.
Tak hanya menunjuk kapten, Nagelsmann juga memilih Marc-Andre ter Stegen, Jonathan Tah, Pascal Gross, dan Niclas Fullkrug sebagai dewan pimpinan baru dari pemain untuk timnas. Dari usia, keempatnya tergolong pemain senior.
“Dewan tim adalah kelompok yang sangat baik dan bertanggung jawab. Kami memilihnya dengan baik, para pemain semuanya sangat senang dan bersemangat untuk mengisi peran mereka,” tegas Nagelsmann.
Jerman akan menghadapi Hungaria dan Belanda dalam ajang UEFA Nations League bulan ini. Laga pertama digelar di Dusseldorf pada 8 September, sedangkan laga kedua digelar di Amsterdam tiga hari berselang. (dm)
Diskusi tentang ini post