SATELITNEWS.COM, SERANG–Wakil Presiden (Wapres) RI Maruf Amin pamitan kepada masyarakat Banten jelang berakhirnya masa jabatan pada 20 Oktober mendatang.
Kalimat perpisahan itu disampaikannya ketika menghadiri kegiatan sosialisasi, pendampingan dan pendaftaran Sertifikasi Halal Bagi 1.000 pelaku Usaha Mikro di Provinsi Banten Tahun 2024, di lapangan kantor Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Selasa (3/9).
“Kesempatan ini saya gunakan untuk pamit sebagai Wakil Presiden karena ini tinggal menghitung hari saja, insya Allah tanggal 20 Oktober nanti tugas saya sebagai Wakil Presiden telah selesai,” ungkapnya.
Selanjutnya, sebagai masyarakat yang diberikan amanah menjadi Wakil Presiden yang mendampingi Presiden Joko Widodo, Ma’ruf Amin menyampaikan terima kasih atas dukungannya. Dia juga mengutarakan permohonan maaf kepada masyarakat.
“Saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan saya mohon maaf hal yang belum saya kerjakan penuh,” katanya.
Pada kesempatan itu, Ma’ruf Amin juga berharap setelah dirinya menjadi Wapres, berikutnya akan ada putra Banten yang bisa menjadi Wapres bahkan menjadi Presiden.
“Tapi rupanya periode ini belum ada yang nyangkut, tapi saya harap periode yang akan datang ada wakil dari masyarakat Banten, bukan hanya menjadi Wapres tapi juga menjadi Presiden. Saya berdoa saja,” imbuh dia.
Dalam kesempatan itu, Wapres mendorong Provinsi Banten untuk menjadi pusat produk halal dunia. Pasalnya, selain mempunyai potensi itu, Provinsi Banten juga didukung dengan basis masyarakat Islamnya yang kuat dalam penerapan prinsip syariah, termasuk juga ketersediaan rantai nilai halal dan infrastruktur ekosistem halal.
Dikatakan Maruf Amin, Provinsi Banten saat ini sudah memiliki Kawasan Industri Halal (KIH), yang terletak di Kawasan Modern Cikande, Kabupaten Serang. Di KIH itu, menawarkan one stop services dan berbagai keunggulan kompetitif sehingga diharapkan menarik investasi dalam dan luar negeri.
“KIH dikembangkan tidak hanya untuk pelaku usaha besar, melainkan juga untuk mendukung pemberdayaan pelaku usaha mikro, melalui kemitraan yang dibangun dalam rantai nilai halal. Pelaku usaha mikro kecil dan menengah harus didorong untuk menjadi pemasok bahan baku bagi pelaku usaha besar di sana,” jelasnya.
Dengan demikian, lanjutnya, kehadiran KIH mampu meningkatkan produktivitas industri halal secara menyeluruh, mulai dari kesejahteraan pelaku UMKM hingga ke tingkat nasional. Apalagi, peningkatan kontribusi UMKM dalam menyokong kemajuan industri halal perlu menjadi prioritas utama, mengingat 99 persen kegiatan usaha nasional ditopang oleh UMKM.
“Pemerintah memberikan perhatian serius tidak hanya dalam meningkatkan jumlah sertifikasi halal, melainkan juga menumbuhkan kewirausahaan syariah di sektor UMKM. Saat ini, sertifikasi halal diberi kemudahan melalui proses pengajuan yang dapat dilakukan secara online dengan biaya yang jelas,” ujarnya.
Untuk itu, pelaksanaan kegiatan ini tentunya krusial dalam peningkatan literasi UMKM tentang urgensi sertifikasi halal yang memberikan nilai tambah dan jaminan kualitas produk. Upaya ini apabila terus diperluas dan dilaksanakan dengan masif dan terintegrasi, maka cita-cita besar Indonesia menjadi pemain kunci dalam perdagangan produk halal dunia akan terwujud.
Wapres juga mengingatkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam rangka meningkatkan produk halal ini, seperti memacu akselerasi sertifikasi halal di sektor hulu. Lalu percepatan sertifikasi halal di hulu akan mendorong proses sertifikasi halal di sektor hilir.
Prioritaskan sertifikasi halal bahan baku, terutama daging. Percepatan sertifikasi halal rumah potong hewan ruminansia dan unggas akan menjamin kehalalan pasokan daging yang digunakan industri UMKM.
Kemudian perkuat ekosistem industri halal hingga ke daerah terpencil untuk meningkatkan aksesibilitas UMKM. Tingkatkan jumlah lembaga pemeriksa halal dan sumber daya pendukung, seperti asesor dan auditor halal melalui pemberian insentif, serta fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi UMKM di daerah.
“Terakhir luncurkan program-program inovasi dan kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mengakselerasi UMKM industri halal go global,” pungkasnya.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar meyakini, Provinsi Banten kedepan akan mampu menjadi pusat produk halal dunia. Berbagai dukungan kebijakan terus digiatkan, seperti pengembangan PIK, pusat Menara syariah sampai dukungan terhadap Kawasan Industri Halal (KIH) yang berada di Kawasan Modern, Cikande, Kabupaten Serang.
Al Muktabar mengatakan, KIH itu sejatinya sudah berjalan, dan kedepan akan terus dikembangkan, terutama pada hal segmentasinya. Berdiri di atas lahan seluas 500 hektar, KIH itu akan menjadi pusat ekosistem produk halal, terutama pada hal hilirisasi nya.
“1.000 usaha mikro yang kita daftarkan sertifikasi halalnya ini merupakan hulu, dan hilirnya nanti akan dipusatkan di KIH. Sehingga tata niaga ekspornya bisa tertata dengan baik ke negara-negara tujuan,” ungkapnya.
Al Muktabar menjelaskan, di dalam KIH ini tidak hanya produk pangan, tetapi di dalamnya juga banyak jenis produk halal lainnya yang akan kita dorong pengembangannya. Dengan begitu, diharapkan kedepan sektor ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Produk halal ini merupakan satu tatanan ekonomi baru yang tengah di banyak dikembangkan oleh berbagai negara di belahan dunia. Dan Banten, dengan kesejarahannya, akan mengambil peran penting untuk itu,” jelasnya. (luthfi/mardiana)
Diskusi tentang ini post