SATELITNEWS.COM, SERANG – Warga Desa Tegal Maja, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, memanfaatkan limbah kertas industri menjadi kerajinan tangan berupa tas rajut dan makrame, hingga bernilai ekonomis. Kerajinan tangan tersebut, saat ini menembus pasar India.
Kepala Desa (Kades) Tegal Maja, M.Iksan mengatakan, pembuatan kerajinan tangan ini bermula saat dirinya melihat tumpukan sampah kertas seperti rotan dari salah satu industri di Serang Timur.
Kemudian berangkat dari tumpukan sampah tersebut, dirinya mencoba mengeksplore bersama masyarakat, yang biasa membuat kerajinan anyaman. Setelah itu, dari yang tadinya sampah kertas berubah menjadi produk berupa tas rajut.
“Kita produksi tas rajut ini sekitar satu tahun lalu. Kita ada kelompok, anggotanya itu ada 70 orang. Mereka kerja di rumah produksi tas. Ketika produk jadi maka desa yang memasarkan,” kata Iksan, Rabu (11/9/2024).
Iksan menuturkan, kerajinan tas rajut dari bahan baku limbah ini cukup bernilai ekonomis. Dimana satu produk bisa dijual dengan harga dari mulai Rp50 ribu sampai Rp500 ribu.
“Alhamdulillah konsumen sangat merespon, bahkan sampai dipesan India sebanyak 10 item untuk penjajakan pasar,” tambah Iksan.
Iksan mengungkapkan, omset yang didapat setiap bulan dari produk tas berbahan limbah kertas ini, mencapai Rp30 juta sampai Rp40 juta per kelompoknya. Jadi masing – masing pengrajin bisa mengantongi Rp500 ribu per bulan.
“Alhamdulillah, ada tambahan penghasilan daripada ngegosip, ini lebih produktif. Rata rata pengrajin tasnya adalah perempuan atau ibu ibu rumah tangga,” tuturnya.
Iksan juga mengatakan, untuk mengenalkan produk kerajinan tangan ini, pihaknya kerap terlibat di berbagai kegiatan seperti di Cikarang, kemudian pada Oktober nanti akan ikut terlibat dalam Pameran Inna craft di JCC, Jakarta. (sidik)
Diskusi tentang ini post