SATELITNEWS, TANGERANG – Untuk mencegah terjadinya penularan Monkeyfox, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang siagakan ratusan tenaga kesehatan di setiap Puskesmas, beserta ruang khusus isolasi di setiap RSUD selama 24 jam penuh, Kamis (12/9).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Achmad Muchlis mengatakan, disiagakannya sejumlah tenaga kesehatan (nakes) dan ruang khusus isolasi di seluruh fasilitas rumah sakit daerah (RSUD) di wilayah Kabupaten Tangerang itu, tentunya sebagai langkah awal penanganan apabila ada pasien yang terindikasi cacar monyet atau MonkeyPox (MPox).
“Semua rumah sakit yang ada di Kabupaten Tangerang sudah memiliki ruangan isolasi sesuai setandarnya. Dan kalau kasus khusus nanti kita siapkan rumah sakit umum Tangerang yang mungkin fasilitasnya sudah mumpuni,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Achmad Muchlis, kepada Satelit News, Kamis (12/9).
Menurut Muchlis, bahwa kasus penyakit cacar monyet sudah menjadi perhatian organisasi kesehatan dunia, termasuk di Indonesia dan khususnya di daerah Kabupaten Tangerang untuk mewaspadai penularannya. Oleh karenanya, Dinas Kesehatan kini tengah menyiagakan sebanyak delapan ruangan dengan 10 tempat tidur tempat isolasi bagi pasien MPox atau monkeyfox.
“Nanti untuk ruangan bisa disesuaikan dengan kondisi kasus seperti halnya ledakan COVID-19. Namun untuk antisipasi kasus MPox ini kita sementara baru tersedia empat ruangan di RSUD Tangerang, dia ruangan RSUD Pakuhaji dan dua di RSUD Balaraja,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiagakan sejumlah tim medis baik dokter spesialis hingga perawat yang ada di rumah sakit dan puskesmas dengan tergabung dalam tim Survailen.
“Untuk mendeteksi virus Mpox ini, sudah ada tim survailen yang kami bentuk apabila ditemukan dapat segera melaporkan ke Dinas Kesehatan agar selanjutnya ditindaklanjuti,” paparnya.
Selain itu, pihaknya juga telah memberikan surat edaran ke setiap Puskesmas dan faskes-faskes yang ada di Kabupaten Tangerang. Agar fokus mewaspadai Mpox.
Muchlis mengaku, hingga saat ini di wilayah Kabupaten Tangerang belum ditemukan adanya warga yang terpapar penyakit cacar monyet tersebut.
“Hingga saat ini kami belum menerima laporan terkait temuan MPox, mudah-mudahan tidak ada. Meskipun begitu kami tetap siaga untuk mencegah kemunculan virus itu,” kata dia.
Diinformasikan, Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Soekarno-Hatta, Naning Nugrahini mengatakan telah menambah petugas dokter jaga menjadi 60 orang siaga 24 jam. Petugas memastikan diagnosis kesehatan lanjutan dengan mengambil sample swap dan langsung dicek ke laboratorium mobil yang telah disiapkan di bandara.
“Sudah ada dua penumpang yang menjadi suspek dari luar negeri dan langsung diperiksa. Beruntung hasil pemeriksaan lanjutannya negatif,” ungkap dia.
Sementara itu, kasus MonkeyPox tercatat ada lima orang ditemukan dengan gejala, dua orang di antaranya terkonfirmasi positif terpapar virus tersebut. Kasus tersebut, ditemukan di wilayah Kota Tangerang Selatan, Banten pada beberapa waktu lalu berdasarkan penelusuran tim Dinas Kesehatan setempat.
“Kondisi pasien sudah sembuh. Berdasarkan data yang terlaporkan ke Dinkes, kasus terbanyak terjadi pada kelompok laki-laki dengan usia 22-49 tahun,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendralin Mahdaniar. (alfian)
Diskusi tentang ini post