SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang mengelola limbah medis secara efektif. Ratusan kilogram limbah setiap harinya dipisahkan pengelolaannya antara padat, cair dan limbah Covid-19.
Wakil Direktur Pelayanan Penunjang Medik RSUD Kabupaten Tangerang, dr. Endang Widyastari menjelaskan, melalui pihak ketiga, pengelolaan limbah medis RSUD Kabupaten Tangerang ditangani dengan prosedur ketat. Terlebih dengan adanya limbah medis Covid-19. Setiap dua hari sekali kata dia, limbah yang tertampung ratusan kilogram diambil oleh pihak pengelola. Menurutnya, jika melebihi ketentuan, sampah akan disimpan ke dalam cold storage.
“Untuk penangangan limbah Covid-19, kami tangani dengan prosedur ketat. Misalnya harus menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan protokol, serta dengan kehati-hatian yang ekstra,” terang Endang saat ditemui dikantornya, Senin (29/6).
Untuk limbah diakui Endang, sempat mengalami lonjakan terutama di awal masa pandemi Corona terjadi. Berdasarkan catatan pada bulan Maret 2020, terkumpul limbah Covid-19 sekitar 900 kilogram. Tertinggi di bulan April mencapai 2.903 kilogram dan untuk limbah lainnya sekitar 9.900 kilogram di bulan Maret.
“Untuk di bulan Juni, saat ini berdasarkan catatan sudah ada sekitar 6.200 kilogram limbah non Covid ya, dan untuk Covid hanya berkisar di angka dua ribuan,” terangnya.
Selain itu, jajarannya juga berhasil melakukan efiensi pengelolaan limbah dengan melakukan daur ulang limbah, baik seperti limbah botol infus dan kardus. Menurut Endang, dalam satu bulan bisa melakukan daur ulang sebanyak 330 kilogram.
“Kami lakukan pengelolaan mandiri juga dengan mendaur ulang. Setiap bulannya kami bisa mendaur ulang sebanyak 330 kilogram limbah,” ungkapnya.
Kepala Instalasi Sanitasi RSUD Kabupaten Tangerang, Rina Diana menambahkan, dalam penangangan limbah betul-betul memperhatikan aspek keselamatan petugas serta dampak lingkungan. Lewat protokol yang telah ditentukan, kata dia, penangangan limbah dilakukan sedemikian ketat agar lingkungan sekitar rumah sakit terjaga.
“Baik limbah B3 maupun domestik, kami tangani dengan maksimal sesuai prosedur. Penurunan limbah medis tercatat, sempat di bulan Januari diangka 12 ribu kilogram. Kini di Juni hanya sekitar 6.200 kilogram,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post