SATELITNEWS.COM, TANGSEL-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengimbau kepada wali murid siswa SMP agar tidak mengizinkan anaknya menggunakan sepeda motor. Selain belum cukup dari segi umur, pelajar mengendarai sepeda motor sangat rentan menjadi korban kejahatan mau pun kecelakaan di jalan.
Kadisdikbud Tangsel, Deden Deni menyampaikan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan bakal melakukan inspeksi mendadak ke sekolah. Tindakan itu menyusul adanya dua peristiwa penipuan yang dialami pelajar hingga kehilangan sepeda motor yang mereka bawa.
“Iya tidak boleh bawa kendaraan, cuma ya itu sebenarnya di orang tuanya juga jangan memperbolehkan anaknya mengendarai motor kemanapun. Sebenarnya kalau kami dari sekolah sudah memberikan arahan pelarangan tidak boleh siswa membawa kendaraan bermotor ke sekolah SMP. Memang kan statusnya belum boleh, belum punya SIM,” ujarnya, Senin (16/9).
Deden menyebutkan, daripada timbul berbagai risiko yang ada, lebih baik para orangtua diminta agar mengantarkan anaknya baik ke sekolah maupun ketempat yang ingin dituju. Kata dia, hal tersebut lebih aman dari berbagai aspek.
“Lebih baik dia kalau mau kemana atau ke sekolah diantar saja sama orang tua lebih aman dari berbagai hal, aman dari kecelakaan, aman dari ancaman kekerasan pembegal atau penipuan. Karena umur belum cukup, belum punya SIM, resikonya kecelakaan, kekerasan dijalan sangat mungkin terjadi kalau anak anak dibawah umur,” paparnya.
“Jadi iimbauan saya orang tua lebih baik capek sedikit antarkan anak dari pada membiarkan anaknya mengendarai sendiri. Dari aturan juga belum boleh, terus juga potensi potensi terjadinya kekerasan dan kecelakaan,” lanjut Deden.
Diberitakan sebelumnya, kasus pencurian dua sepeda motor milik pelajar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terjadi dalam satu pekan terakhir. Modus pelaku dalam dua peristiwa berbeda itu bisa dibilang unik dan serupa. Dimana, pelaku awalnya meminta bantuan kepada korbannya.
Kasus pertama terjadi di Jalan Perairan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, pada Senin (9/9/2024). Awalnya pelajar yang mengenakan seragam sekolah putih biru itu diminta tolong oleh seorang pria untuk mengantarnya ke alamat yang diberikan pelaku.
Singkatnya, setelah korban mengantar pelaku menggunakan sepeda motor, ditengah jalan korban diturunkan dan diminta menunggu dan dititipkan sebuah map lantaran pelaku ingin menjemput seseorang. Tidak berselang lama pelaku kabur, korban baru menyadari bahwa dirinya tertipu.
Lalu, kasus serupa terjadi di Jalan Pondok Betung Raya, Gang Swadaya Kecamatan Pondok Aren, pada Rabu (11/9). Pelajar mengenakan seragam pramuka itu menangis histeris lantaran sepeda motor miliknya dibawa kabur.
Diketahui, siswa itu merupakan pelajar SMP Negeri 14 Tangsel. Peristiwa itu pun viral di Instagram. Dalam video nampak pelajar itu terlihat kebingungan lantaran motornya hilang dibawa kabur seorang pria. (eko)
Diskusi tentang ini post