SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Duel seru tersaji di Ettihad Stadium saat Manchester City menjamu Inter Milan dalam matchday 1 Liga Champion 2024/2025, Kamis (19/9/2024) pukul 02.00 WIB. Ini akan menjadi duel antara kedua raja di kompetisi lokal masing-masing. City yang berstatus kampiun Liga Inggris (EPL), dan Inter selaku pemegang scudetto Liga Italia Serie A.
Duel Manchester City vs Inter Milan sekaligus akan mengulang final UCL 2022/2023 lalu. Ketika itu, dalam partai yang berlangsung di Stadion Ataturk Olympic, Istanbul tersebut, The Citizens mampu menaklukkan Nerazzurri sekaligus angkat trofi si Kuping Besar untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Pertemuan pada Kamis (19/9) bakal menarik karena kedua kubu masih dibesut pelatih yang sama. Pep Guardiola yang membesut Manchester City ingin mengulang kemenangan, sedangkan Simone Inzaghi bersama Internazionale bertekad melakukan revans.
Tantangan lebih berat dihadapi Inter. Nerazzurri sejauh ini belum menunjukkan konsistensi lantaran hanya mengemas 2 kemenangan dan 2 imbang dari 4 laga pembuka Serie A. Selain itu, Inter berstatus sebagai tim tamu.
Sebagai catatan, Manchester City dan Inter hanya akan berjumpa sekali di babak penyisihan (league phase). Oleh karenanya, The Citizens lebih diuntungkan. City sejauh ini tampil konsisten dengan menciptakan 4 kemenangan beruntun di EPL. Penyerang mereka, Erling Haaland juga sangat tajam dengan mencetak 9 gol dari 4 laga.
Inter Milan bertekad untuk memetik kebangkitan saat bertandang ke markas Manchester City di matchday 1 UCL 2024/2025, Kamis (19/9/2024) dini hari. Namun, datang ke partai ulangan final UCL 2023 itu, Inter justru dihadapkan dengan tren minor.
Internazionale hanya bermain imbang 1-1 dalam partai terakhirnya melawan Monza. Perbaikan jelas coba dikejar Il Biscione. Di laga itu, Inter bahkan nyaris kalah andai Denzel Dumfries tak mencetak gol di 2 menit terakhir sebelum bubaran.
Pelatih Inter, Simone Inzaghi menilai hasil minor kontra Monza didapatkan lantaran kurang klinis dan minimnya kreativitas di sepertiga akhir lapangan. Nerazzurri mampu 16 kali menembak di laga tersebut. Namun, hanya ada 3 shot on target, dengan 1 berbuah menjadi gol.
“Kami memiliki kualitas pada umpan terakhir, tapi kami harus mencoba menembak lebih tepat sasaran,” kata Inzaghi dikutip dari Sky Sport Italia.
Torehan di laga terbaru seolah jadi anomali bagi Inter, karena itu satu-satunya laga Il Biscione gagal mencetak gol di babak pertama. Tepat sebelum bersua Monza, tim Inter bahkan mampu mencetak 2 gol ke gawang Atalanta hanya dalam kurun 10 menit awal.
“Pendekatannya bagus. Di 20 menit pertama kami banyak menciptakan peluang. (Tetapi) kami harus pandai memecah kebuntuan,” tutur Inzaghi.
Sementara itu, Manchester City sejauh ini masih belum terhenti. Terbaru, The Citizens mengandaskan perlawanan Brentford via skor 2-1. City menciptakan 4 kemenangan beruntun jelang bersua Inter.
Menariknya, hasil apik City juga diikuti tren positif penyerang andalannya, Erling Haaland. Penyerang asal Norwegia itu mencetak 9 dari 11 gol The Citizens musim ini. Termasuk 2 hattrick, dilanjutkan 1 brace di laga terbaru lawan Brentford.
Raihan brace di laga terakhir jadi catatan istimewa lain. Pasalnya, Haaland sebenarnya bisa absen di laga terbaru itu menyusul sahabatnya, Ivar Eggja, yang baru saja mangkat. Haaland bahkan diperkenankan untuk cuti. Namun Haaland memaksa dirinya untuk tetap bermain, serta lantas memborong 2 gol sekaligus.
Pelatih Man City, Pep Guardiola memuji mentalitas Haaland. Tentunya Guardiola berharap Haaland masih akan jadi sosok pembeda di laga-laga berikutnya. “Dia (Haaland) mengatakan ingin bermain. Tentu saja sulit, dia manusia, tetapi di ruang ganti kami mencoba untuk saling menjaga,” kata Guardiola dikutip dari Eurosport.
“Saya tidak pernah bertanya apakah dia siap bermain, saya hanya berpikir ‘dia akan bermain’, kecuali dia datang kepada saya dan berkata ‘Pep, saya belum siap,” terang Guardiola. (dm)
Diskusi tentang ini post