SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Pelatih Persita Tangerang Fabio Lefundes mengaku sulit mencerna apa yang terjadi pada pertandingan melawan Persik Kediri. Meski mengakui timnya bermain buruk pada babak pertama namun dia frustasi dengan tindakan wasit kerap meniupkan peluit untuk menghentikan permainan pada babak kedua.
Persita dikalahkan Persik Kediri dengan skor 1-0 pada pertandingan tersebut. Persita takluk satu gol tanpa balas di Stadion Brawijaya, Kediri pada Rabu (18/9) sore. Gol tunggal tuan rumah dicetak Ze Valente.
Dalam sesi konferensi pers, Fabio mengatakan timnya memang bermain buruk pada babak pertama. Tapi, kata dia, Persik Kediri juga hanya punya dua kesempatan mencetak gol di paruh 45 menit pertama. Dua-duanya melalui tendangan bebas. Satu diantaranya menjadi gol.
“Kami bermain buruk di babak pertama. Tapi mereka hanya mendapatkan dua kesempatan. Keduanya dari tendangan bebas,” ujar Fabio, Rabu (18/9).
Di babak kedua, Persita mencoba bermain lebih baik. Namun wasit terlalu mudah meniup peluit. Menurut catatan Fabio, pertandingan terhenti minimal 15 kali pada babak tersebut dengan masing-masing memakan waktu 2 menit. Situasi tersebut membuat Persita Tangerang sulit berkembang.
“Babak kedua, permainan sering berhenti. Sedikit-sedikit dihentikan. Kami mencoba bermain tapi pertandingan dihentikan. Ini tidak bagus bagi penonton yang datang mau pun nonton di televisi, ini tidak bagus bagi sepakbola. Ini bukan sepakbola. Kita harus mencoba lebih baik bagi sepakbola, tidak seperti ini,” ujar Fabio.
Menurut dia, seharusnya wasit memberikan tambahan waktu yang layak karena permainan sering terhenti. Namun itu tidak dilakukan.
“Kami tidak komplain dengan lapangan. Kami tetap bermain. Kami coba bermain teknikal tapi ngga bisa kontrol waktu,” ujar dia.
Pemain Persita Mario Jardel juga mengakui bermain buruk di babak pertama. Selanjutnya dia ingin bermain lebih baik pada pertandingan selanjutnya. (gatot)
© 2024 Satelit News - All Rights Reserved.
Diskusi tentang ini post