SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit asam lambung sering kali menjadi masalah yang mengganggu kualitas hidup banyak orang. Namun, penyakit itu kini bisa disembuhkan dengan bedah Laparoskopi di Bethsaida Hospital, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang.
Dokter Spesialis Bedah Digestif Bethsaida Hospital Gading Serpong, Eko Priatno mengungkapkan, gejala umum GERD meliputi rasa terbakar di dada (heartburn), regurgitasi asam lambung, kesulitan menelan, batuk kronis dan suara serak.
Menurutnya, meskipun pengobatan dengan obat-obatan dapat mengurangi gejala, tidak semua pasien mendapatkan hasil yang memuaskan.
Lanjut Eko Priatno, untuk kasus GERD yang tidak dapat diatasi dengan terapi medis, Bethsaida Hospital Gading Serpong menawarkan solusi modern melalui bedah laparoskopi. Bahkan solusi ini ditangani langsung olehnya.
“Untuk kasus GERD yang tidak dapat diatasi dengan terapi medis, Bethsaida Hospital Gading Serpong menawarkan solusi modern melalui bedah laparoskopi,” ujar Eko, Sabtu (21/9).
Lantas, kapan Bedah Laparoskopi diperlukan untuk penanganan GERD?
Eko Priatno menuturkan, bedah laparoskopi untuk GERD biasanya direkomendasikan jika:
1. Gejala GERD yang parah dan kronis: Pasien yang mengalami gejala berat dan berkepanjangan, yang tidak membaik dengan penggunaan obat-obatan.
2. Komplikasi GERD: Seperti esofagitis (peradangan pada esofagus), penyempitan esofagus, atau Barrett’s esophagus, yang berisiko menjadi kanker esofagus.
3. Ketergantungan pada obat: Pasien yang harus terus-menerus menggunakan obat antasida atau proton pump inhibitors (PPI) untuk mengontrol gejala, tetapi tetap tidak mendapatkan perbaikan yang signifikan.
4. Efek samping obat: Pasien yang mengalami efek samping dari pengobatan jangka panjang, yang membuat kualitas hidup menurun.
Kemudian apa saja keunggulan bedah laparoskopi untuk GERD? Eko Priatno mengatakan, bedah laparoskopi adalah prosedur minimal invasif yang hanya memerlukan sayatan kecil untuk memasukkan kamera dan alat bedah khusus. Metode ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan operasi terbuka tradisional, seperti pemulihan yang lebih cepat, risiko infeksi yang lebih rendah, serta nyeri pasca operasi yang minimal.
“Laparoskopi untuk GERD adalah pilihan yang sangat efektif, bagi pasien yang tidak merespon dengan baik terhadap obat-obatan. Dengan teknik ini, kami dapat memperbaiki katup antara lambung dan esofagus yang menjadi penyebab utama refluks asam. Pasien biasanya dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan operasi konvensional,” jelasnya.
Direktur Bethsaida Hospital, dokter Pitono menambahkan, Bethsaida Hospital Gading Serpong bisa menjadi pilihan utama, karena dikenal komitmennya dalam menghadirkan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan menggunakan teknologi terkini, dan pendekatan yang berfokus pada kenyamanan pasien.
Menurutnya, dengan menawarkan bedah laparoskopi sebagai solusi untuk GERD, Bethsaida Hospital terus berupaya memberikan hasil terbaik bagi pasien.
“Kami sangat bangga memiliki fasilitas dan peralatan medis yang lengkap, sehingga dapat memberikan berbagai alternatif perawatan bagi pasien dengan berbagai kondisi. Salah satunya metode terkini, yaitu bedah laparoskopi yang sangat dikuasai dokter Eko Priatno, sebagai bagian dari tim kami. Kemampuannya dalam melakukan bedah laparoskopi untuk GERD, merupakan salah satu bentuk pelayanan unggulan yang kami tawarkan kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk selalu memberikan perawatan yang aman, efektif dan mengutamakan kepuasan pasien,” tandasnya.
Selain itu, kata Pitono, bagi yang mengalami Gerd dan tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dengan pengobatan konvensional, bedah laparoskopi bisa menjadi solusi yang tepat.
“Prosedur ini tidak hanya efektif dalam mengatasi masalah, tetapi juga memungkinkan Anda untuk segera kembali menikmati hidup tanpa gangguan asam lambung,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post