SATELITNEWS.COM, LEBAK—Sebanyak 2 petugas Dinas Satpol PP Lebak yang tengah mengawal aksi demo harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis usai tertimpa pagar yang dirusak pengunjuk rasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak, Senin (23/9/2024).
Dua anggota Satpol PP tersebut yakni Yadi dan Martono. Yadi, mengalami luka cukup parah di bagian kepala bagian belakang, sementara Martono pingsan. Keduanya diduga jadi korban tertimpa pagar kantor DPRD usai dirusak massa yang menerobos masuk. Massa yang tadinya beringas, seketika terdiam dan membubarkan diri tanpa merasa berdosa usai kedua petugas itu di gotong ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo, untuk mendapatkan perawatan medis.
Kepala Satpol PP dan Damkar Lebak, Dartim saat dikonfirmasi menyayangkan adanya aksi yang membahayakan nyawa kedua anggotanya. “Korban ada dua orang yaitu Yadi mengalami luka sobek di kepala bagian belakang, dan Martono pingsan. Keduanya diduga tertimpa pagar besi yang roboh yang dilakukan teman-teman yang menyampaikan aspirasi,” kata Dartim.
Dartim menuturkan, kedua anggotanya kini tengah menjalani perawatan medis di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung. Dartim pun berharap kedua anggotanya bisa segera sembuh kembali. “Sekarang masih ditangani di RSUD Adjidarmo,” ujarnya.
Dartim tidak melarang bagi masyarakat yang akan menyampaikan aspirasinya baik itu ke pemda maupun ke DPRD Lebak atau dinas lainnya. Namun, mantan Camat Cileles ini menyampaikan kepada massa saat menyampaikan aspirasinya harus secara santun dan tidak anarkis apalagi sampai menimbulkan korban jiwa.
“Sampaikan aspirasi itu dengan santun, jangan anarkis dan jangan buat kekerasan. Ini yang kedua kalinya anggota jadi korban disaat menyampaikan aspirasi. Yang pertama sama juga anggota mengalami luka di bagian kepala begitupun yang sekarang,” tandasnya. Massa yang mengatasnamakan paguyuban masyarakat Peduli Lebak PMPL ) berunjuk rasa di Gedung DPRD Kabupaten Lebak. Tuntutan mereka tidak lain soal usulan ketua DPRD Lebak definitip.
Kisruh calon ketua DPRD Lebak, usai munculnya nama Juwita Wulandari yang tidak masuk usulan, tapi di tengah perjalanan muncul. Kondisi itu membuat gaduh hingga beberapa aksi digelar beberapa hari terakhir. Tuntutan massa, menolak Juwita Wulandari menjadi ketua DPRD Lebak, berikutnya agar prosedur partai harus ditempuh karena PDIP Perjuangan. (mulyana)
Diskusi tentang ini post