SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Mandiri Sejahtera, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, mulai menggarap pengelolaan sampah. Tindakan itu dilakukan, karena untuk mengatasi persoalan sampah dan dinilai memiliki potensi untuk mendatangkan rupiah.
Direktur BUMDes Maju Mandiri Sejahtera, Desa Purwaraja, Ahmad Bachtiar Faqihuddin mengatakan, pihaknya baru mengerjakan pengelolaan pengangkutan sampah di desanya. Salah satu lokasi yang sudah digarap yakni, sekitaran Alun – alun Menes.
“Kita awalnya membuka unit dekat Alun-alun, kemudian kita lihat peluang itu, akhirnya ada itikad baik, akhirnya kita garap juga yang dekat dengan kewedanaan Menes, setelah Musdes kita adakan satu unit kendaraan angkutnya,” kata Bachtiar, Rabu (26/9/2024).
Bachtiar menyampaikan, ada beberapa hal yang menjadi motivasi pengelolaan sampah itu, diantaranya mengurangi tumpukan sampah dan menyadarkan masyarakat agar peduli terhadap kebersihan lingkungan.
“Daripada membuang sampah ke kali dan tempat lainnya, kita undang RT dan warga untuk bekerja sama saling menguntungkan. Meskipun untuk sekarang memang baru berjalan,” tambahnya.
“Kita mendapat fidbek juga, dan dikelola oleh RT dan RW. Kemudian nilai income nya juga, ada gitu untuk kas BUMDes, sehingga nanti kita punya modal sendiri enggak bergantung hanya kepada bantuan pemerintah,” sambungnya.
Dia mengatakan, kedepan pihaknya akan membuat bank sampah dan menambah armada pengangkut sampah. Dengan begitu, pengelolaan sampah di desanya akan semakin mudah dan cepat, serta bisa mengatasi persoalan kumuh.
“Kita juga ingin ada pembuatan bank sampah, sejauh ini belum sampai ke sana, nantilah kedepannya kita akan usahakan, jadi bukan hanya sekedar mengangkut sampah saja, karena kita butuh SDM dan waktu tidak sebentar,” ujarnya.
Dia mengaku, hingga saat ini baru ada 35 rumah yang bekerja sama dan menggunakan BUMDes untuk mengangkut sampah rumah tangga. Pihaknya juga sudah mengeluarkan surat edaran kerja sama kepada semua masyarakat di desanya.
“Total pelanggan sejauh ini baru sosialisasikan ke RT melalui Musdes termasuk memberikan surat edaran untuk mendata warga yang ingin berlangganan, sudah ada 35 warga yang sudah terdata dan mau menjadi pelanggan,” tuturnya.
“Satu desa enggak cukup satu mobil, paling tidak kita butuh empat unit kalau satu desa ini menjadi langganan. Sekarang kita uji coba dulu, sambil berjalan terus menawarkan langganan sampah,” tutupnya.
Pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa (Kades) Purwaraja, Kecamatan Menes, Titi Sumartini mengatakan, tujuan utama dipilihnya pengelolaan sampah sebagai upaya mengatasi persoalan buang sampah sembarangan yang selama ini terjadi.
“Intinya untuk mengatasi persoalan kumuh, ditambah pengelolaan sampah ini memiliki nilai ekonomis juga kalau dikelola dengan baik,” ungkap Titi.
Sekretaris Camat Menes, Usep Sudarmana mengatakan, sejauh ini ada dua desa diwilayahnya yang menggarap pengelolaan sampah. Oleh karena, selama ini sampah diwilayahnya menjadi perhatian serius.
“Persoalan sampah ini memang menjadi perhatian serius kita, dan sudah ada dua desa yang mengelola tentang sampah. Jadi banyak memang tumpukan sampah di Menes, makanya dengan adanya pengelolaan sampah itu diharapkan bisa menjadi solusi,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post