SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub Jawa Barat 2024 nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan masih unggul jauh dari tiga pasangan lain yang menjadi rivalnya.
Hasil survei yang dirilis oleh Poltracking mencata elektabilitas duet Dedi-Erwan memperoleh 65,9 persen. Disusul pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie 11,8 persen di tempat kedua.
Pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina di posisi ketiga dengan 5,2 persen dan di posisi keempat adalah Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 2,9 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan sebesar 14,2 persen persen.
“Jaraknya relatif cukup banyak. Ini kalau Pilkadanya kurang dari 1 minggu, ini sudah diprediksi pemenangnya pilkada,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda dalam konferensi pers, Kamis (26/09/2024).
Namun demikian, masih ada waktu sekitar dua bulan lagi hingga hari pemilihan yang berlangsung pada 27 November 2024 bisa saja terjadi berbagai kemungkinan. “Tergantung efektifitas dan kinerja sosialisasi kampanye yang baru dimulai. Lalu bagaimana performa debat para pasangan calon nanti, dan isu serta program apa yang bergulir di ruang terbuka pemilih,” kata Hanta.
Dalam simulasi empat nama Cagub, Dedi Mulyadi unggul dengan 65,4 persen. Disusul Ahmad Syaikhu 11,4 persen; Acep Adang 4,3 persen; Jeje Wiradinata 2,9 persen.
Dedi Mulyadi-Erwan juga unggul di semua basis aglomerasi kultural di Jawa Barat, yakni Megapolitan, Pantura, Bandung Raya, Priangan Timur dan Priangan Barat.
Wilayah Megapolitan terdiri dari Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kota Depok. Sementara Pantura terdiri dari Cirebon, Kota Cirebon, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Purwakarta dan Subang. Bandung Raya meliputi Bandung Bandung Barat, Kota Cimahi dan Sumedang. Priangan Timur terdiri dari Ciamis, Garut, Pangandaran, Tasikmalaya, Banjar. Priangan Barat meliputi Cianjur dan Sukabumi.
“Dedi Mulyadi unggul di kawasan Megapolitan dengan 55,3 persen. Namun Syaikhu-Ilham berada di posisi kedua dengan 28,3 persen. Wilayah ini basisnya mesin PKS,” kata Hanta.
Hanya saja, pada wilayah aglomerasi-kultural itu masih berpotensi terjadi pergeseran suara ke Syaikhu-Habibie apabila massa PKS melakukan manuver di Bogor, Depok dan Bekasi. “Barangkali ada potensi pergerakan dari basis ini, kemungkinan kalau mesin politik PKS bergerak seperti Pemilu lalu atau Pilkada Jabar 2018 yang lalu pasangan Sudrajat-Syaikhu melejit di dua bulan terakhir cukup tinggi menyusul Ridwan Kamil. Apakah fenomena itu akan terjadi juga?” kata Hanta.
Survei Poltracking melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jabar. Pelaksanaan survei pada 8-14 September dengan wawancara tatap muka menggunakan metode multistage rondom sampling dengan margin of error +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Pilkada Jabar 2024 diikuti empat pasangan calon. Mereka yakni Acep-Gita yang dicalonkan oleh PKB; Syaikhu-Ilham dicalonkan oleh PKS, NasDem, dan PBB. Lalu Jeje-Ronal dicalonkan oleh PDI-Perjuangan
Dedi-Erwan dicalonkan oleh koalisi gemuk 13 partai, yaitu Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PSI, Perindo, Hanura, Gelora, Garuda, PBB, PKN, Partai Ummat dan Partai Buruh. (bbs/san)
Diskusi tentang ini post