SATELITNEWS.COM, TANGSEL-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) membuka posko pengaduan setelah adanya delapan anak perempuan menjadi korban pelecehan seksual oleh guru ngaji. Langkah itu ambil guna mengantisipasi apabila jumlah korban bertambah.
Kepala UPTD PPA, Tri Purwanto tidak menampik kemungkinan adanya penambahan jumlah korban. Untuk itu, apabila terdapat korban lainnya diharapkan segera untuk melapor. Dimana, pihaknya membuka layanan aduan secara daring ataupun langsung ke kantornya yang berada di Puspemkot Tangsel.
“UPTD menginfokan kepada semua terkait jika ada korban baru silakan ke uptd ppa tangsel atau melalui hotline membuat pengaduan. Silahkan lapor ke hot line uptd PPA 0878-8211-3632. Atau datang langsung ke kantor kita di balaikota Tangsel gedung 3 lantai 6,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (2/10/2024).
Tri mengumpamakan, fenomena kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak seperti gunung es yang hanya terlihat di permukaan saja. Padahal, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan terdapat banyak kasus serupa.
“Dan dimana korban anak jarang yang mau lapor terkait apa yang mereka alami,” katanya.
Kata Tri, para korban akan kasus serupa diminta jangan takut untuk melapor. Sehingga, penanganan dapat segera dilakukan.
“Jadi kita justru senang dengan banyaknya kasus yang terungkap dan korban berani melaporkan kejadian itu,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang guru ngaji berinisial MH (40) di Kelurahan Serua Kecamatan Ciputat dilaporkan ke Polres Tangerang Selatan dengan dugaan melakukan melakukan pelecehan seksual kepada delapan muridnya. MH telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Polres Tangsel. (eko)
Diskusi tentang ini post