SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Jika tidak ada aral melintang, tidak lama lagi pasangan Prabowo-Gibran akan dilantik menjadi presiden-wakil presiden periode 2024-2029. Usai pelantikan, hal yang paling ditunggu-tunggu tentu saja adalah pengumuman nama-nama pembantu presiden yakni menteri.
Urusan menteri, parpol-parpol di Koalisi Indonesia Maju (KIM) menyerahkan sepenuhnya ke Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Mereka pasrah, tapi berharap semoga bisa dapat jatah lebih banyak. Partai Golkar misalnya. Sebagai partai dengan kursi DPR terbanyak di dalam koalisi, berharap bisa banyak menempatkan kadernya di kabinet Prabowo-Gibran. Minimal, 5.
“Kami nggak tahu Pak Prabowo maunya berapa, tapi doa saya, mudah-mudahan bisa lebih (lima). Supaya Partai Golkar bisa berkontribusi secara riil kepada masyarakat,” ujar Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji di Komplek Parlemen, Jakarta.
Saat ini, lanjut Sarmuji, Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia terus menjalin komunikasi dengan Prabowo mengenai jatah menteri. Dia menyerahkan keputusan kepada Prabowo. “Kami tidak bisa mendahului keputusan Pak Prabowo,” tegasnya. Kendati demikian, Sarmuji menegaskan, partainya telah mengidentifikasi kader-kader terbaik yang diusulkan untuk menjadi menteri. “Urusan siapa nanti yang masuk, kita serahkan kepada Pak Prabowo,” imbuh dia.
Hal senada juga disampaikan PAN. Partai yang dikomandoi Zulkifli Hasan itu, berharap bisa banyak menempatkan kader terbaiknya untuk membantu pemerintahan Prabowo-Gibran di kabinet. Namun, berapa jumlahnya, PAN manut dengan keputusan Prabowo. “Nah, itu nggak tahu. Itu kan Pak Prabowo. Kami juga berdoa nih supaya kader banyak jadi menteri,” ujar Ketua DPD PAN Saleh Partaonan Daulay.
Ia juga menanggapi soal peluang Zulkifli Hasan bakal menjadi menteri koordinator. Saleh mengaku, belum bisa memastikan kebenaran informasi tersebut. Harapan selanjutnya dari PKB. Ketua DPP PKB, Daniel Johan menyerahkan sepenuhnya ke Prabowo. Dia percaya, Prabowo akan bijak menunjuk siapa kader PKB yang dianggap layak masuk kabinet. “Intinya, PKB siap full mendukung kepemimpinan Presiden Prabowo agar sukses, agar kehidupan rakyat jauh semakin baik,” kata Daniel.
Sekjen PKB Hasanuddin Wahid juga tak bisa memastikan, apakah Muhaimin Iskandar selaku atasannya di partai, bakal masuk kabinet. Mengingat saat ini, bos PKB itu, sedang tidak memegang jabatan publik. “Terserah Pak Prabowo. Kan prerogatif presiden,” tegas Hasanuddin.
Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak menganggap wajar parpol berharap dapat jatah menteri lebih di kabinet. Namun, lanjut dia, keputusan akhir ada di tangan Prabowo yang memegang hak prerogatif untuk mengusung struktur kabinetnya. “Beliau tahu persis yang terbaik bagi kepentingan bersama, kepentingan rakyat, bangsa, dan negara,” terang Dahnil.
Saat ini, Prabowo dan tim masih melakukan finalisasi nomenklatur kabinet. Sambil mempertimbangkan siapa yang tepat mengisi jabatan menteri. “The right men/women in the right place,” cetus Dahnil.
Daniel mengaku, tidak mengetahui persis terkait jumlah menteri yang bakal didapat masing-masing parpol pendukung. “Saya tidak berani menjawab terkait dengan hak prerogratif Presiden terpilih. Yang jelas, Pak Prabowo mempertimbangkan kepantasan dan kelayakan,” pungkasnya. (rm)
Diskusi tentang ini post