SATELITNEWS.COM, TANGSEL-Kelompok gangster membabi buta menyerang warga di Kampung Dongkal RT 05 RW 05, Kelurahan Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Minggu (6/10/2024) sekitar pukul 03.30 WIB.
Dalam insiden tersebut, satu orang warga mengalami sejumlah luka bacok.
Peristiwa mengerikan itu pun sempat terekam oleh ponsel warga dari sebrang gang Graha Utama Serpong di Jalan Raya Pondok Jagung Timur lalu diunggah sejumlah sosial media (medsos) Instagram. Nampak, rentan usia kelompok itu masih tergolong remaja. Puluhan jenis senjata tajam nampak mereka bawa.
Riyan, salah satu warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan bahwa para pelaku secara spontan menyerang warga yang tengah duduk sekitar berjumlah tujuh orang. Sontak, mereka langsung kocar kacir lantaran kalah jumlah dan juga melihat banyaknya senjata tajam.
“Disini sekitar ada 6 sampai 7 orang. Yang dua baru pulang kerja dan yang lima biasa nongkrong aja jagain kampung juga ronda lah. Nah ngeliat ada orang disini kumpul langsung diserang. Namanya orang nyari jati diri, yang ada aja udah diserang,” ujarnya saat ditemui di rumahnya.
Alhasil lanjut dia, gangster yang tidak mengenal belas kasihan itu langsung membacok salah satu pemuda disejumlah bagian tubuh. Bahkan, setelah pergi, pelaku sempat kembali untuk melakukan penyerangan kedua kalinya.
“Sampai masuk kesini kan itu korban kenanya di situ. Dibacok itu korbannya sampai lari ke dalam. Darah semua depan rumah saya, dua kali dia nyerang bulak balik. Ada motor satu ketinggalan dia balik lagi, kebacok lagi. Korban di RSUD Tangerang kakinya mau putus uratnya, paha, tangan,” bebernya.
Menurutnya, sejumlah warga yang keluar untuk melihat kegaduhan itu pun tidak berani berbuat banyak lantaran takut menjadi korban penyerangan. Kata dia, peristiwa ini baru pertama kali terjadi.
“Baru pertama kali, kalau di jalan mah ngga masalah, ini mah sampe masuk kampung parah ini. Warga ya ngga berani karena bawa senjata tajam panjang. Belum ketauan juga motifnya kenapa,” katanya.
Warga lainnya, Encod mengaku khawatir adanya peristiwa tersebut. Disisi lain, ia sangat geram lantaran tindakan kelompok remaja itu sangat merugikan masyarakat.
“Saya ngga berani keluar rumah, sempat melihat sepintas masih pada remaja ngeliat juga dari dalem rumah ngeri. Pasti khawatir juga adanya kejadian gitu, apalagi mereka asal serang pakai pedang panjang-panjang,” pungkasnya.
Pantauan di lokasi, tumpahan darah masih terlihat jelas dijalan aspal. Para warga menutupinya dengan pasir tetapi masih terlihat samar warna kemerahan. (eko)
Diskusi tentang ini post