SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Aktris Anna Kendrick akan hadir dengan karya terbarunya dan debut perdana sebagai sutradara dalam film Woman of the Hour, mengambil kisah Serial Killer Rodney Alcala pada tahun 1978.
Film produksi pertama Anna Kendrick ini akan tayang di platform streaming Netflix. Film ini akan disiarkan oleh Netflix.
Tidak hanya sebagai sutradara, Anna Kendrick juga terlibat sebagai pemain dalam film Woman of the Hour sebagai Cheryl Bradshaw. Selain itu, Daniel Zovatto, Nicolette Robinson, Tony Hale, Kathryn Gallagher, dan Kelley Jakle juga terlibat sebagai pemain dalam film ini.
Woman of the Hour yang pertama kali ditayangkan di Toronto International Film Festival (TIFF) tahun 2023 lalu mendapat ulasan positif dari penonton. Di situs agregator ulasan Rotten Tomatoes, 91% dari 22 ulasan kritikus bersifat positif, dengan nilai rata-rata 7,6/10. Metacritic, yang menggunakan rata-rata tertimbang, memberi film tersebut skor 76 dari 100, berdasarkan 10 kritik, yang menunjukkan “ulasan yang umumnya disukai”.
Faktanya kisah “Woman of the Hour” didasarkan pada kisah nyata Rodney Alcala, seorang pembunuh yang muncul sebagai kontestan di acara permainan TV “The Dating Game.”
Pada saat itu, Alcala telah secara pasti membunuh lima wanita, meskipun jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Alkisah, ajang pencarian jodoh di tahun 1978 lebih banyak muncul di televisi. Suatu hari Rodney Alcala muncul sebagai peserta.
Semua orang dalam acara tersebut belum mengetahui kalau Rodney adalah serial killer. Dalam acara The Dating Game, Rodney mengaku sebagai fotografer.
Cheryl Bradshawl (Anna Kendrick) sendiri mengaku kalau sosok Rodney menarik sekali. Padahal, pria tersebut sudah membunuh lebih dari 5 wanita dan kemungkinan lebih 100 wanita sudah ia bunuh.
Apakah Cheryl Bradshawl lanjutkan kencannya atau ia menjadi korban berikutnya?
Film ini dengan cerdas memperlihatkan kontras antara suasana ceria dan ringan dari acara kencan dengan kenyataan kelam yang tersembunyi di balik kejahatan Rodney Alcala.
Melalui kisah yang menggugah ini, penonton diajak menyelami dunia Cheryl Bradshaw, yang tanpa disadari terperangkap dalam pesona Alcala selama pertemuan mereka yang disiarkan di televisi.
Ketegangan terasa semakin mendalam ketika kita menyaksikan bagaimana Bradshaw, dalam keceriaan momen tersebut, tidak menyadari bahwa ia berdiri di hadapan seorang pembunuh berantai.
Film ini tidak hanya menghadirkan drama yang menegangkan, tetapi juga menggugah kita untuk merenungkan bahaya dari penampilan luar yang menipu. (bbs/san)
Diskusi tentang ini post