SATELITNEWS. COM, LEBAK—Dari 43 fasilitas kesehatan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak yang tersebar di 28 kecamatan, terdapat 10 puskemas yang tak memiliki dokter spesialis gigi. Selain lantaran lokasi yang jauh, penyebab minimnya dokter gigi yang berminat berdinas di Lebak adalah karena ketiadaan tunjangan serta sulitnya mengajukan pindah tugas.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Endang Komarudin membenarkan kekosongan dokter spesialis gigi di 10 puskesmas yang tersebar di Lebak. “Berdasarkan catatan kami, dari 43 puskesmas, terdapat 10 puskesmas yang belum memiliki dokter gigi,” kata Endang, Rabu (9/10/2024).
Pemerintah Kabupaten Lebak ujarnya berupaya agar kekosongan itu bisa terisi dengan membuka formasi CPNS untuk memenuhi kekurangan dokter gigi di 10 puskesmas dimaksud. Sayangnya dari jumlah formasi yang dibuka, tidak ada satupun melamar. Puskesmas yang tak memiliki dokter spesialis gigi itu adalah Puskesmas Gunungkendeng, Puskesmas Lebakgedong, Puskesmas Malingping, Puskesmas Cipendeuy, Puskesmas Cisungsang, Puskesmas Cilograng, Puskesmas Panggarangan dan Puskesmas Binuangeun.
Menurut Endang, ada beberapa faktor mengapa Lebak masih kekurangan dokter gigi. Selain lokasi penempatan yang jauh, kemudian faktor lain yang kemungkinan menjadi alasan karena tidak ada tunjangan kinerja (tukin) bagi dokter gigi. “Tidak ada tukin ya, jadi gaji dan dari kapitasi yang besar kecilnya fluktuasi, tergantung dari seberapa banyak peserta BPJS Kesehatan di puskesmas tersebut,” terang Endang.
Salah seorang dokter gigi di Lebak yang tak mau namanya disebut menuturkan, salah satu faktor yang menyebabkan kurang diminatinya Lebak karena kebijakan pemerintah daerah setempat seperti sulitnya mengajukan pindah walaupun sudah mengabdi 5 tahun sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kebanyakan teman-teman dokter gigi di Lebak kan orang luar Lebak. Nah, mereka berharap setelah mengabdi 5 tahun bisa mengajukan mutasi. Sekarang ini kan agak sulit ya mengajukan pindah walaupun sudah 5 tahun,” ungkapnya. “Bisa jadi selain akibat sulitnya mengajukan pindah, tidak adanya tunjangan kinerja menjadi alasan mereka tidak ikut mendaftar,” ujarnya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post