SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Direktur Persija Jakarta Mohamad Prapanca membeberkan alasan terusirnya Persija Jakarta saat menjamu PSM Makassar pada 29 September lalu.
Dia menyatakan Persija Jakarta awalnya sudah bersepakat untuk tidak jadi tim musafir di Liga 1 2024/2025. Manajemen tak ingin Macan Kemayoran merasakan bertanding di luar Jakarta padahal statusnya adalah pertandingan kandang.
Keinginan itu sudah terwujud dalam tujuh pertandingan awal, di mana tiga di antaranya Persija berstatus tuan rumah. Seluruhnya pun dimainkan di Jakata, mulai dari melawan PS Barito Putera (3-0) dan Persis Solo (2-1) di Jakarta International Stadium (JIS), hingga menjamu Dewa United FC (0-0) di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Namun memasuki pekan kedelapan atau laga kandang keempat, Persija ternyata terusir juga. Mereka tak bisa bermain di Jakarta dengan menggunakan JIS maupun Stadion Utama GBK ketika menghadapi PSM Makassar akhir bulan lalu.
Saat itu, tersiar kabar bahwa Persija tak bisa menggunakan JIS karena stadion itu masih dalam proses pembenahan dan perbaikan barang pascakonser Bruno Mars pada 11, 13, dan 14 September lalu. Kabarnya semua itu membutuhkan waktu sebulan untuk siap digunakan kembali.
Sementara untuk Stadion Utama GBK manajemen juga karena pengelola stadion sedang kembali melakukan pemeliharaan lapangan. Pemeliharaan dilakukan setelah dipakai oleh Timnas Indonesia dalam FIFA Matchday periode September.
Adapun manajemen Persija sendiri sebelumnya tak pernah memberikan alasan detail di balik mereka terusir dari Jakarta. Mereka hanya menyebut tak bisa menggunakan keduanya karena satu dan lain hal.
Lantas apa alasan yang sebenarnya Persija tak bisa pakai JIS dan GBK? Mohamad Prapanca memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
“Persija berusaha di musim ini sebenarnya tidak keluar dari Jakarta, itu kesepakatan. Kita berusaha keras untuk mendapatkan komitmen tempat kita bermain baik di GBK maupun di JIS,” katanya dikutip dari jawapos.
“Tapi emang dalam perjalanan itu tidak mudah, tetapi saya yakin JIS juga berbenah. Buat mereka harus siap memberikan kita ruang di JIS agar, bahwa Persija sebagai anchor tenant-nya harus bisa bermain sesuai dengan schedule liga yang sudah ditentukan,” ungkapnya.
Kini manajemen berusaha keras agar Persija bisa kembali ke Jakarta. Khususnya JIS. Peluang itupun cukup terbuka karena Magan Kemayoran baru akan bertanding sebagai tuan rumah lagi pada November nanti.
Sepanjang Oktober, Persija hanya memainkan dua laga, yakni melawan PSIS Semarang (17 Oktober) dan Arema FC (26 Okrober). Kedua pertandingan itu mereka berstatus sebagai tim tamu.
“Mudah-mudahan kita masih on track, dari pihak JIS juga masih berkomitmen untuk bisa agar kita main di sana,” jelas Prapanca. (jpc)
© 2024 Satelit News - All Rights Reserved.
Diskusi tentang ini post