SATELITNEWS.COM, LEBAK – Polres Lebak, diminta serius menangani dan mengusut tuntas siapa di balik dalang demo anarkis hingga menimbulkan korban jiwa. Hal itu harus dilakukan untuk memberikan efek jera agar ke depan tidak ada lagi “Yadi Yadi” berikutnya.
Demikian ungkapan aksi solidaritas yang dilakukan puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lebak, di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak, Kamis (10/10/2024). Aksi solidaritas terhadap Yadi, bentuk keperhatinan rekan terhadap almarhum. Sebab Yadi harus merasakan sakit hingga meninggal dunia di atas kepentingan oknum yang ingin berkuasa.
Agar hal ini tidak terjadi di kemudian hari massa pun menyuarakan agar kepolisian untuk segera mengusut tuntas dalang di balik aksi demo anarkis tersebut. “Jangan sampai ada Yadi Yadi berikutnya. Maka kami mendesak Kepolisian untuk mengusut tuntas dalang di balik aksi demo hingga menyebabkan saudara kita (Yadi) meninggal dunia,” kata Korlap Aksi Ade Supriyadi.
Senada dikatakan anggota Satpol PP lainnya yang sekaligus korban demo anarkis Martono. Dengan raut muka sedih hingga berlintang air mata dihadapan rekannya dia mengaku sangat kehilangan. Maka dirinya pun mendesak kepolisian untuk segera mengusut tuntas dibalik dalang demo anarkis hingga menyebabkan teman kerjanya tersebut meninggal dunia.
“Ya Kepolisian harus segera mengusut tuntas dalang d ibalik demo anarkis,” ujarnya. Usai menyuarakan aksinya, aksi solidaritas anggota berlanjut dengan menurunkan bendera merah putih setengah tiang. Hingga akhirnya aksi yang dilakukan secara tertib tanpa adanya pengawalan dari aparat kepolisian tak berlangsung lama setelah ketua DPRD Lebak, Juwita Wulandari menghampiri massa. Di hadapan massa, Juwita berjanji akan mengawal kasus ini sampai dalang di balik aksi demo tersebut bisa segera ditangkap. “Saya mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya,” ucap Juwita.
Juwita menegaskan, DPRD Kabupaten Lebak bukan anti kritik, bahkan dirinya mempersilahkan kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya kepada wakil wakil rakyat namun harus secara santui jangan sampai anarkis. “Silakan (sampaikan apsirasi) kita juga hidup dialam demokrasi. Namun caranya harus secara elegan kebijakan yang didemo,” singgung Juwita.
Juwita pun tak menampik, aksi demo pada tanggal 23 September 2024 lalu bertepatan dengan dirinya masuk.jadi calon anggota DPRD Lebak. Bahkan, Juwita tak menampik aksi di balik demo hingga merenggut nyawa anggota Satpol PP terdapat kepentingan.
“Demo 23 September 2024 laku, demo tentang ketua DPRD, apa salah dokter Juwita sampai mengakibatkan hilangnya nyawa. Padahal ini sebenarnya pribadi, apa salah saya. Saya juga cinta Lebak, saya juga mengabdi buat Lebak, sampai kaya gini sangat disayangkan sekali (timbul korban jiwa), apa salah saya, menyebabkan seperti ini,” tuturnya. “Yang jelas kami akan mendesak kepolisan bergerak cepat untuk mengusut tuntas kasus ini. Kami juga akan memantau terus perkembangannya,” tandasnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post