SATELITNEWS.COM, TANGSEL–Puluhan pelajar yang tergabung dalam Tangsel Bersatu menggelar aksi demontrasi di depan Kantor Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat (11/10/2024). Mereka menyoroti persoalan tentang maraknya kekerasan seksual di dunia pendidikan dan tawuran pelajar yang beberapa waktu terjadi di kota berjuluk anggrek.
“Hari ini teman-teman melakukan aksi sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap teman teman terhadap korban. Karena selama ini kami melihat tidak pernah ada tindak lanjut dari pemerintah maupun dinas pendidikan terkait masalah ini. Seharusnya masalah ini tidak bisa kita sepelekan,” ujar koordinator aksi, Muhamad Aprilyandi.
Aprilyandi menjelaskan, pihaknya meminta agar Dinas Pendidikan segera membentuk tim pencegahan dan penanganan kekerasan pelajar. Selain itu, pihaknya juga memiliki delapan tuntutan dalam aksi tersebut. Diantaranya menuntut Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan untuk segera mengusut tuntas kasus pelecehan seksual terhadap pelajar, menekan tidak memberikan ruang gerak dimanapun kepada pelaku pelecehan seksual dalam status tenaga pengajar.
Selanjutnya, Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan harus melindungi seluruh korban dari segi hukum maupun psikologis dan segala bentuk ancaman dari pihak manapun, Dinas Pendidikan harus mengusut tuntas secara hukum pihak yang berusaha menutupi kasus pelecehan seksual yang terjadi di Kota Tangerang Selatan yang mengakibatkan pelaku masih aktif mengajar selama 14 tahun dan menambah korban.
Tuntutan lainnya adalah meminta Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan untuk melakukan pemerataan terkait satuan tugas TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan) di setiap sekolah.
“Pemerintah harus mengambil langkah tegas untuk pencegahan kekerasan antar pelajar di wilayah Kota Tangerang Selatan. Pemerintah diharapkan membentuk Satuan Tugas yang bergerak kepada Tindakan Pelecehan dan Kekerasan Pelajar (TPKP),” katanya.
Kata dia, perwakilan massa pendemo akhirnya diterima untuk melakukan mediasi kedalam. Namun, kata dia, mediasi itu belum membuahkan hasil hingga nantinya akan diberikan jawaban pada Rabu mendatang.
“Kalau hari Rabu gak ada progres atau disepelekan, maka kita akan aksi lagi disini,” jelasnya. (eko)
Diskusi tentang ini post